Facebook resmi terjun ke bisnis hardware. Mereka baru saja memperkenalkan Portal dan Portal+, semacam smart display speaker ala Amazon Echo Show, tapi dengan video calling sebagai fungsi utamanya.
Portal adalah yang paling mirip dengan Echo Show. Ia dibekali layar sentuh 10,1 inci dengan resolusi 1200 x 800 pixel. Tepat di bawahnya, tersimpan dua full-range driver dengan output audio sebesar 10 watt.
Portal+ di sisi lain mengemas layar sentuh 15,6 inci beresolusi 1920 x 1080 pixel. Selain lebih besar dan lebih lebar, layarnya ini bisa diubah orientasinya antara horizontal atau vertikal. Audionya juga lebih bertenaga, dengan output 20 watt dari sepasang tweeter dan sub-woofer 4 inci.
Letak perbedaan Portal dan Portal+ berhenti di sana. Selebihnya, keduanya menjanjikan fungsionalitas yang sama persis. Utamanya adalah kamera 12 megapixel dengan sudut pandang seluas 140°, yang dibantu oleh AI (artificial intelligence) untuk melakukan panning dan zooming secara otomatis.
Keduanya turut dilengkapi empat buah mikrofon (dua di depan dan dua di belakang) guna menangkap suara dari segala arah. Pengguna juga dapat mengoperasikan Portal dengan perintah suara; memanggilnya menggunakan frasa “Hey Portal”, atau memanggil Alexa yang sudah terintegrasi sepenuhnya.
Integrasi sejumlah layanan streaming tak lupa disematkan (Spotify, Facebook Watch, dll). Sayang sekali tidak ada YouTube maupun Netflix di sini. Facebook berencana menambah jumlah layanan yang terintegrasi, akan tetapi tidak ada yang bisa memastikan apakah nantinya YouTube dan Netflix juga bakal tersedia.
Terakhir, Facebook Portal juga menawarkan fitur Story Time, yang pada dasarnya bakal menyulap sesi panggilan video bersama seorang anak menjadi sesi storytelling yang immersive dengan bantuan AR (augmented reality).
Saat semua fitur itu sedang tidak digunakan, Portal dan Portal+ akan menampilkan kumpulan foto dan video dari akun Facebook pengguna. Sejumlah notifikasi juga akan ikut disajikan, termasuk halnya pengingat ulang tahun.
Namun yang menjadi tanda tanya terbesar mungkin adalah seputar privasi. Facebook sadar betul bahwa ini bukan kekuatan utama mereka, namun mereka tetap berupaya meyakinkan konsumen lewat cara-cara berikut ini.
Yang pertama, kamera dan mikrofon milik Portal dan Portal+ dapat dinonaktifkan dengan satu sentuhan. Kalau itu ternyata masih kurang, pengguna juga dapat menutupi kameranya dengan cover plastik yang termasuk dalam paket pembelian.
Kedua, Facebook juga memastikan tidak ada percakapan video yang mereka dengarkan atau simpan di server. Enkripsi pun tidak lupa diterapkan pada semua sesi panggilan video. Terkait perintah suara, Portal hanya akan meneruskan ke server setelah pengguna mengucapkan mantra “Hey Portal”.
Terakhir, fitur-fitur berbasis AI, seperti kemampuan panning dan zooming otomatis kameranya tadi, berjalan langsung di perangkat, bukan melalui server Facebook. Kameranya pun tidak menggunakan teknologi pengenal wajah untuk mengidentifikasi identitas pengguna.
Facebook tentu berharap semua ini bisa cukup meyakinkan konsumen untuk menggunakan Portal dan Portal+ tanpa khawatir perihal privasi. Di Amerika Serikat, keduanya akan dipasarkan mulai bulan November, masing-masing seharga $199 (Portal) dan $349 (Portal+).
Sumber: Facebook.