Dark
Light

Headset VR Oculus Quest Mungkin Malah Akan Berkompetisi Dengan Nintendo Switch

1 min read
October 1, 2018

Perjalanan industri gaming sangat dinamis: home console membawa aktivitas tersebut dari arena arcade ke dalam rumah, lalu kemunculan sistem handheld memungkinkan kita menikmati game di mana saja. Dan di era modern ini, muncul lagi satu jenis konten serta segenap platform pendukung yang berpotensi mendisrupsi industri hiburan interaktif: VR.

Virtual reality bukanlah cerita baru, namun teknologi ini baru benar-benar bisa dijangkau oleh konsumen setelah Oculus Rift dan HTC Vive dirilis beberapa tahun silam. Meski demikian, saat itu masih ada sejumlah tantangan besar yang menghambat adopsi headset virtual reality: ia membutuhkan dukungan sistem berspesifikasi tinggi, masih minimnya konten, serta pemakaiannya yang mengekang user di satu lokasi.

Kendala terakhir ini mendorong sejumlah perusahaan teknologi untuk megembangkan headset berkonsep VR standalone, dan Anda mungkin tak lagi asing dengannya. Facebook punya Oculus Go, HTV menyediakan Vive Focus, bahkan Lenovo punya penawaran berupa Mirage Solo. Dan minggu lalu, Facebook kembali membuat terobosan di segmen itu lewat pengumuman Oculus Quest.

Oculus Quest merupakan head-mounted display yang difokuskan pada ranah gaming, menjanjikan kinerja hardware mendekati Rift dengan fleksibiltas ala Go. Produsen memang belum mengungkap detailnya lebih jauh, namun kabarnya headset didukung oleh sistem tracking mutakhir. Facebook juga punya agenda buat meramaikan peluncuran Quest di ‘musim semi 2019’ dengan lebih dari 50 judul game.

Dalam presentasinya, CTO Oculus VR John Carmack memprediksi bahwa saat dirlis nanti, Oculus Quest boleh jadi malah akan berkompetisi dengan perangkat yang tak terduga, yakni Nintendo Switch. Menurut mantan lead programmer Commander Keen, Wolfenstein 3D dan Doom itu, Quest akan dipilih oleh konsumen sebagai perangkat gaming sekunder, saat mereka sudah memiliki platform gaming utama, misalnya PC atau console current-gen.

Hal tersebut ternyata berkaitan dengan kapabilitas hardware dari Quest. Headset ini kabarnya mempunyai kinerja grafis setara PlayStation 3 dan Xbox 360. Mayoritas permainan di era last-gen di-render di resolusi 1280×720 30fps. Di Oculus Quest, game disuguhkan di 1280x1280p 72fps buat masing-masing mata. Jika dikalkulasi, itu berarti Quest menghidangkan pixel 8,5 kali lebih banyak dari console Xbox 360.

Namun tentu ada banyak hal yang membuatnya lebih unggul dari sistem last-gen. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, Quest dibekali sistem pelacakan gerakan tanpa sensor eksternal dengan ruang deteksi seluas 370 meter persegi, kemudian ia juga mampu membaca gerakan 6DoF (degrees of freedom), dapat mengetahui ketika Anda berdiri, jongkok, atau memiringkan kepala.

Oculus Quest rencananya akan dijajakan seharga US$ 400.

Via Games Industry.

Aplikasi Mencari Ustaz
Previous Story

UstadzQu Bantu Masyarakat Temukan Guru Mengaji yang Kompeten

The Lab OnePlus 6T
Next Story

OnePlus Buka Program The Lab, Pilih 10 Orang Pertama untuk Mencoba OnePlus 6T

Latest from Blog

Don't Miss

Meta sedang siapkan chatbot AI untuk produk-produknya

Meta Segera Luncurkan Chatbot AI dengan Banyak Kepribadian

Sejak ChatGPT diluncurkan November tahun lalu, chatbot AI terus menjadi
Meta generative AI

Meta Siap Integrasikan Generative AI ke WhatsApp, Messenger, dan Instagram

Meta bakal mengintegrasikan generative AI ke berbagai produknya. Kabar tersebut