Spotify boleh mengusung status sebagai layanan streaming musik terpopuler, akan tetapi bagi para penikmat musik indie, tujuan pertama mereka masih SoundCloud. Alasannya sederhana: SoundCloud memperbolehkan siapapun tanpa terkecuali untuk mengunggah karyanya, yang kemudian dapat dinikmati publik secara instan.
Spotify tampaknya ingin mengubah situasinya. Mereka baru saja mengumumkan fitur anyar yang memungkinkan para musisi indie – yang tergabung dalam program Spotify for Artists – untuk mengunggah karyanya langsung ke Spotify, tanpa harus melibatkan label rekaman sebagai perantaranya.
Langkah-langkahnya memang tidak sesimpel di SoundCloud, di mana publikasi lagu benar-benar terjadi secara instan. Di Spotify, musisi dianjurkan untuk merilis lagunya paling cepat dalam lima hari ke depan. Waktu tersebut dibutuhkan tim internal Spotify untuk mengecek berbagai hal; apakah lagunya sudah pernah dipublikasikan via label tertentu, atau apakah lagunya berpotensi melanggar hak cipta.
Terlepas dari itu, cara kerja fitur ini masih tergolong cukup mudah. Usai mengunggah karyanya ke Spotify, musisi dipersilakan mengisi informasi-informasi yang diperlukan (metadata), lengkap beserta tanggal rilisnya. Kontrol atas metadata ini bahkan masih berlaku ketika lagu sudah dipublikasikan.
Perkara duit, Spotify memastikan semua musisi bakal mendapat jatah royaltinya, yang dihitung berdasarkan berapa kali lagu diputar oleh konsumen Spotify. Bayarannya pun akan ditransfer secara otomatis setiap bulan, dan Spotify tidak menarik biaya apa-apa untuk program ini.
Perlu dicatat, fitur ini untuk sementara masih berstatus beta, dan cuma tersedia untuk ratusan musisi indie yang beruntung di dataran Amerika Serikat. Semoga saja musisi tanah air bisa cepat kebagian ‘jatah panggung’ yang sama, terutama bagi mereka yang kesulitan mendapat akses ke label rekaman.