Masih ingat dengan Aksara Studio, DailySocial mewawancarai dua dari 3 founder studio ini di sela-sela acara Mobile Game Developer War bulan Juni lalu. Saat itu mereka menjelaskan tentang game Waroeng Ekspres Jawa dan Petualangan Aksara Jawa, serta persiapan mereka untuk merilis Waroeng Ekspres Jawa (sekuel dari Waroeng Ekspres).
Waktu wawancara dilakukan jumlah unduhan game mereka total sekitar 1.000 unduhan, yang menarik waktu itu dikatakan Jeffrey Hermanto Halimsetiawan dan Alexander Rahardjo, versi bahasa Inggris game ini diunduh juga oleh pengguna Vietnam dan India.
Kini jumlah unduhan untuk sekuel Waroeng Ekspres yaitu Waroeng Ekspress Jawa versi gratis telah mencapai lebih dari 10.000 unduhan dalam waktu sebulan dan terus bertambah.
Dari halaman Facebook Aksara Studio, diinformasikan juga tentang jumlah unduhan dari game lain yang mereka kembangkan yaitu Petualangan Aksara Jawa (PAJ), versi gratis game ini telah mencapai jumlah unduhan mendekati 10.000 dengan lebih dari 1.000 unduhan setiap hari. PAJ juga memiliki sekuel, yaitu Petualangan Aksara di Bali yang juga telah tersedia di Ovi Store untuk diunduh dengan biaya 3.000 rupiah.
Aksara studio memang menyediakan dua versi dari permainan yang disebutkan di atas, sayangnya tidak ada informasi tentang jumlah unduhan untuk versi berbayar, saya mencoba mengontak Aksara Studio tetapi belum ada jawaban. Namun TeknoJurnal pernah menuliskan tentang game Waroeng Ekspres Jawa yang masuk dalam best seller game Ovi Store, meski tidak menyebutkan juga jumlah pembelian game.
Tentu saja meski jumlah unduhan yang cukup besar di atas versi gratis, tetap memberikan peluang bagi Aksara untuk mendapatkan pemasukan dari versi berbayar mereka, minimal brand mereka bisa dikenal sebagai pembuat game yang diminati pengguna.
Industri game di Indonesia terus berkembang, namun dengan adanya platform mobile menggunakan ponsel dan tablet seperti Android dan iOS juga Nokia, Blaast dan berbagai platform lain menjadikan pengembangan game di ranah mobile semakin diminati. Pengembang lokal yang bermain di segmen ini semakin tumbuh, beberapa telah mendapatkan pendanaan dari investor, seperti NightSpade, SoybeanSoft (yang memutuskan untuk menggarap mobile game) dan Touchten, yang masing-masing memiliki game yang diminati pengguna. Bukan hanya pemain lokal, pemain luar juga melihat peluang ini, termasuk pasar Indonesia, salah satunya adalah dengan datangnya Square Enix ke Bandung, Jakarta dan Yogyakarta dan mengelar kompetisi ide game bersama Mikti, serta kabar dukungan perusahaan besar seperti mig33 atas pengembang game lokal.
Kompetisi ide game juga digelar oleh salah satu Studio yang cukup aktif membuat game mobile, Agate Studio bersama dengan Kummara berjudul Indonesia Bermain, dimana DailySocial juga menjadi salah satu media partner.
Berbicara kembali tentang unduhan game, Urban Fatburner dari Agate Studio juga telah mencapai jumlah unduhan lebih dari 200.000, game iOS buatan NightSpade bernama Stack the Stuff juga mendapat animo unduhan yang cukup baik di awal peluncurannya, TouchTen yang baru saja mendapatkan pendanaan $ 1 juta terkenal dengan game laris manis (dari unduhan) Hachiko HD.
Aksara Studio bisa jadi menikmati keberhasilan jumlah unduhan dan dukungan Nokia atas pengembangan game mobile mereka, di sisi lain perkembangan di iOS juga menggembirakan, setidaknya untuk pasar lokal semakin banyak yang bermain game di perangkat ini, meski persaingan secara global, namun elemen lokal-Indonesia bisa menjadi salah satu strategi, baik untuk elemen game atau untuk pasar, selain itu Android serta Blaast juga menarik para developer untuk mengembangkan game mereka. Serta tidak lupa PlayBook.
Jadi masing-masing developer bisa berkonsentrasi di platfrom tertentu atau mengembangkan untuk masing-masing platform, peluang pasar bisa dilihat dan dieksekusi sesuai dengan arahan perusahaan, dan saya yakin ke depannya, saya akan terus melihat berita tentang peningkatan jumlah unduhan aplikasi (game) dari pengembang lokal.
nice article, thanks a lot.