Kemarin saya menuliskan layanan Crapto.com, terlepas dari namanya yang ‘aneh’ untuk sebuah layanan berbasis konsumen atau pun peluang bisnis (pemasukan) yang mungkin bisa dibentuk mungkin tidak dari layanan ini, ada pertanyaan yang kembali berulang di kepala saya setelah membaca beberapa komentar tentang layanan tersebut baik di DS maupun di tempat lain serta ketika mengingat kembali beberapa layanan yang pernah saya bahas.
Pertanyaan ini juga muncul dari hasil diskusi dengan beberapa rekan, baik di tempat kerja maupun di komunitas yang erat singgungannya dengan dunia startup. Pertanyaan itu adalah: sebuah project, startup atau layanan baru (terutama untuk layanan berbasis konsumen), haruskah memusatkan usaha pada mencari cara monetisasi yang sempurna atau pertumbuhan pengguna?
Dalam beberapa lomba, pitching dan demo startup atau proses seleksi oleh investor atau inkubator yang saya tau atau eventnya saya ikuti, pertanyaan yang sering muncul adalah, monetisasinya bagaimana, nanti mau mendapatkan pemasukan dari mana?
Pertanyaan ini sebetulnya memunculkan pertanyaan baru, apakah monetisasi yang dimaksud itu strategi untuk mendapatkan pemasukan yang harus disusun secara keseluruhan dan lengkap atau hanya sebuah pertanyaan awal tentang Anda mau mendapatkan pemasukan dari mana?
Jawaban dari dua pertanyaan ini bisa jadi sangat berbeda, meski memiliki ujung yang sama. Monetisasi secara lengkap saya pikir tidak atau belum diperlukan oleh startup ketika awal mereka memperkenalkan layanannya, yang diperlukan adalah bagaimana cara untuk mendapatkan pengguna dari layanan yang di rilis.
Salah satu teman saya yang sudah malang melintang di industri internet mengatakan tentang pertanyaan monetisasi di awal terbentuknya startup secara gamblang: ‘bagaimana mau mendapatkan pemasukan jika pengguna saja belum punya?’.
Pernyataan ini merujuk pada usaha awal yang dilakukan haruslah berfokus pada pertambahan dan pertumbuhan pengguna, setelah itu baru memikirkan monetisasi. Monetisasi bisa dipikirkan sejak awal, tetapi apa gunanya jika layanan tersebut tidak memiliki pengguna. Fokus pada pengguna akan memunculkan berbagai peluang yang mungkin berbeda dari rencana awal.
Hal ini memang tidak bisa diterapkan pada semua layanan, namun sebagian besar iya, seperti yang dituliskan di atas ini lebih cocok untuk layanan berbasis konsumen, dimana pengguna menjadi semacam aset yang harus didapatkan, karena tanpa pengguna layanan itu tidak akan berarti apa-apa.
Tentu rencana monetisasi bisa tetap di susun sedari awal toh startup juga adalah tentang bisnis, dan bisnis biasa merujuk pada mendapatkan pemasukan, namun saya pikir tidak harus disusun secara lengkap di awal dan tidak harus memusatkan fokus pada hal ini, pusatkan sumber daya untuk hal lain, yaitu mendapatkan pengguna. Namanya startup tentu sumber daya masih terbatas, kecuali start untuk perusahaan tersebut memang sudah ‘besar’. Bagaimana caranya membuat layanan menarik dan digunakan secara terus menerus oleh pengguna, bagaimana caranya untuk bisa membuat pengguna terikat dengan layanan, bagaimana caranya membuat layanan yang menarik dan selalu memberikan value lebih selama jenjang waktu tertentu.
Model pemasukan bisa berubah di perjalanan startup itu sendiri, misalnya awalnya mau mendapatkan dari model freemium, ternyata ketika sudah berjalan beberapa lama sistem ini sama sekali tidak berpeluang untuk dijalankan, bayangkan jika seluruh sumber daya dipusatkan untuk hal ini maka peluang lain akan hilang.
Memusatkan diri para pertumbuhan pengguna justru akan membuka peluang lain, dengarkan usulan, umpan balik, bahkan makian dari pengguna akan sangat membantu untuk membentuk produk atau layanan menjadi apa yang dibutuhkan pengguna. Buka kerja sama dengan layanan lain juga bisa menambahkan peluang.
Ini bisa jadi persoalan fokus, dan prioritas. Garis besar untuk mendapatkan pemasukan bisa saja disusun di awal, namun fokus utama untuk mendapatkan pengguna harus dijadikan prioritas utama.
Itu opini saya, bagaimana dengan Anda?
itu namanya menerapkan siklus hidup produk. buat yg pernah belajar siklus introducing-growth-mature-decline, ya pasti sepakat dgn hal yg disampaikan di atas. jadi klo mengerti siklus tersebut maka bukan pilih mana, memang penerapan dr belajar siklus itu ya fokus pada penetrasi pasar alias pertumbuhan pengguna (karena fase introducing) jika dlm penerapan bisnis startup…CMIIW
arjog123