Dark
Light

Tinder Mulai Serius Bangun Bisnis di Indonesia

1 min read
August 29, 2018
Tinder di Indonesia
Tinder matangkan strategi bisnis di Indoensia / Tinder

Pengembang aplikasi kencan Tinder tampak makin serius untuk mengembangkan bisnis di Indonesia. Kabar tersebut terendus pasca perusahaan mulai membuka lowongan untuk pemasar dan pengembang bisnis lokal. Dalam keterangannya, Tinder hadir di Indonesia sebagai bagian dari ekspansi yang tengah digencarkan untuk menumbuhkan bisnis. Terlebih kini Tinder juga menghadirkan layanan premium dengan fitur berbayar.

Dari data yang disajikan, saat ini aplikasi Tinder sudah digunakan di lebih dari 190 negara, dengan puluhan juta basis pengguna. Adanya tim pengembang bisnis di tiap negara, perusahaan mengharapkan dukungan lokal untuk bisnis dan basis komunitas pengguna. Langkah tersebut dinilai penting, pasalnya di lanskap online dating persaingan di tingkat lokal pun makin menantang.

Peta persaingan layanan sejenis sudah cukup ramai di Indonesia. Selain Tinder, ada beberapa aplikasi lain untuk online dating, sebut saja Setipe (kini di bawah Lunch Actually Group), Paktor (didukung penuh MNC Group), Fultter Asia, hingga Yogrt. Bahkan juga bersaing secara tidak langsung dengan platform media sosial. Dalam sudut bisnis, masing-masing juga memiliki pendekatan berbeda. Misalnya Paktor, mencoba mengelaborasi layanan biro jodoh online dengan platform social entertainment (berkirim gift dll).

Sementara itu terkait popularitas aplikasi pencari jodoh, DailySocial pernah merilis hasil riset bertajuk “Dating Apps in Indonesia” di tahun 2017. Dari 1019 responden yang terlibat dalam survei, 51,91% di antaranya percaya bahwa aplikasi kencan dapat membantu menyelesaikan permasalahan tentang perjodohan. Bahkan 38,57% di antaranya pernah mendengar keberhasilan orang terdekat dalam memanfaatkan aplikasi kencan. Data-data yang didapat dalam riset menyimpulkan penerimaan masyarakat secara umum penggunaan aplikasi kencan.

Bagi bisnis seperti Tinder, kondisi Indonesia saat ini memang menjadi sebuah momentum. Bonus demografi membawa segmen pasar digital Indonesia didominasi dengan milenial. Didukung penetrasi cepat pertumbuhan jaringan internet dan penggunaan ponsel pintar, layanan digital makin menjadi gaya hidup yang tidak bisa dipisahkan dari keseharian. Untuk online dating, kami menilai masih dalam tahap awareness. Pertumbuhannya masih alami, pun regulasi belum sampai menyentuh proses bisnis inti di dalamnya.

Application Information Will Show Up Here
Risiko Berinvestasi di Blockchain
Previous Story

Tips Memahami Risiko Berinvestasi di Proyek Blockhain

SpotQoe
Next Story

SpotQoe Hadirkan Layanan Pemesanan Ruang untuk Berbagai Kebutuhan

Latest from Blog

Don't Miss

Pandemi memaksa terjadinya perubahan perilaku pengguna aplikasi kencan di seluruh dunia. Salah satu indikatornya adalah kian umumnya "video dating"

Pandemi Dorong Perubahan Adopsi Aplikasi Kencan

“Pandemi membawaku ke sini” atau “bagaimana dengan hari-hari karantinamu” mungkin
Penyedia layanan kencan lokal masih kalah bersaing di dalam negeri. Perlu ada penyesuaian dalam memahami karakter pengguna

Melawan Dominasi Platform Biro Jodoh Asing

Pernah terpikir tak satu pun aplikasi kencan yang populer di