OpenAI, sistem kecerdasan buatan yang skill bermain Dota-nya sanggup melampaui veteran macam Dendi dan SumaiL, baru saja menjalani pertandingan perdananya melawan manusia dalam format tim 5 lawan 5. Yang ditantang pun bukan tim sembarangan, melainkan yang terdiri dari Blitz, Cap, Fogged, Merlini, dan MoonMeander, di mana empat di antaranya sempat bertanding di turnamen Dota 2 bertaraf profesional.
Dari tiga pertandingan, tim OpenAI Five berhasil menang sebanyak dua kali. Sebelumnya, OpenAI sempat menjalani pertandingan pemanasan melawan tim dari penonton. Tanpa harus terkejut, OpenAI menang telak dalam waktu 14 menit saja. Durasi yang amat singkat untuk sebuah pertandingan Dota 2.
Lanjut ke pertandingan utamanya melawan tim veteran, OpenAI ternyata juga dapat menjalani proses drafting (memilih hero yang dapat dipakai oleh timnya, sekaligus yang tidak boleh dipakai oleh tim lawan). Uniknya, OpenAI dapat mengestimasikan persentase peluangnya untuk menang dengan formasi hero yang digunakan.
Pertandingan pertama dan kedua berhasil dimenangkan oleh OpenAI. Lalu pada pertandingan ketiga, OpenAI diberi tantangan yang sulit: yang memilih hero bukanlah mereka sendiri, melainkan para penonton. Penonton yang usil memilihkan formasi hero yang kurang ideal, terutama karena tidak ada yang berperan sebagai support sama sekali.
Alhasil, prediksi peluang menang OpenAI pun cuma berada di angka 2,9% menggunakan formasi tersebut. Benar saja, setelah sekitar 35 menit, tim manusia yang akhirnya menang. Untuk kondisi yang tidak ideal seperti ini, manusia jelas masih lebih mudah beradaptasi ketimbang mesin.
Perlu dicatat, semua pertandingan ini berlangsung dengan sejumlah batasan yang telah ditentukan sebelumnya, sebab OpenAI memang masih dalam tahap belajar. Terlepas dari itu, hasil pertandingan ini lagi-lagi membuktikan bahwa AI memang punya kemampuan belajar lebih cepat dari manusia, asalkan masih dalam skenario yang ideal.
Bagi yang tertarik menyaksikan rekaman pertandingannya, silakan tonton video di bawah.