Tanpa harus terkejut, ada banyak komponen esensial yang membentuk sebuah mobil kemudi otomatis selain mobilnya itu sendiri. Sering kali pabrikan mobil pun harus mengandalkan pihak lain demi mengintegrasikan komponen-komponen ini. Tidak terkecuali Audi, yang baru saja menyepakati kerja sama dengan Huawei.
Sebelum ini, Audi sudah lebih dulu bekerja sama dengan Nvidia dalam pengembangan mobil kemudi otomatisnya, spesifiknya untuk menggunakan sistem berbasis AI yang dikerjakan oleh produsen kartu grafis tersebut. Kemitraannya dengan Huawei ini agak berbeda, di mana yang menjadi fokus adalah seputar konektivitas.
Seperti yang kita tahu, sebelum menjadi pemain besar di industri smartphone, Huawei mengawali kiprahnya sebagai produsen modem dan sejenisnya. Selama beberapa tahun terakhir ini, Huawei rupanya juga sibuk mengembangkan teknologi jaringan baru bernama LTE-V, di mana imbuhan “V” di sini tentu saja merujuk pada kata “vehicle“.
Varian baru LTE ini pastinya dirancang demi mengoptimalkan keluar-masuknya data yang berlangsung selama mobil berjalan. Data dalam konteks ini juga cukup spesifik, semisal informasi lalu lintas yang dikalkulasikan berdasarkan data dari lampu lalu lintas dan kamera CCTV di perempatan atau pertigaan jalan.
Kolaborasi ini memungkinkan Audi dan Huawei untuk mengembangkan dan menguji LTE-V ke tingkat lebih lanjut. Di samping itu, ada pula visi terkait digitalisasi berbagai layanan yang termasuk dalam ekosistem mobil. Rencananya, mobil hasil kerja sama keduanya nanti bakal dipasarkan lebih dulu di dataran Tiongkok.
Selain karena alasan di atas, Anda mungkin masih bingung mengapa harus Huawei yang dipercaya Audi? Well, Huawei sendiri sebenarnya sudah punya banyak inisiatif terkait masa depan industri otomotif. Salah satunya sempat mereka pamerkan di ajang MWC 2018 lalu dalam bentuk Porsche Panamera yang ‘disopiri’ oleh smartphone.
Sumber: TechCrunch dan Audi.