Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan mencicip kecanggihan smartphone Apex concept. Sesuai yang dijanjikan, Vivo akhirnya memproduksi secara massal dan kini Apex concept resmi menyandang nama baru yakni Vivo NEX.
Bila smartphone bezel-less macam Apple iPhone X, Samsung Galaxy S9, LG G7 ThinQ, Asus Zenfone 5Z, dan lainnya punya rasio screen-to-body sekitar 80 persen. Vivo NEX punya rasio screen-to-body lebih tinggi 91,24 persen, di mana layar hampir mengambil semua ruang di bagian muka.
Vivo NEX ini mengusung Ultra FullView Display 6,59 inci, menggunakan panel Super AMOLED dengan resolusi Full HD+ (2316×1080 piksel), dan rasio layar 19.3:9. Tanpa notch di pucuk layar dan dagu yang tipis di bawah layar.
Seperti Apex concept, sensor proximity dan earpiece tertanam di bawah layar. Vivo menggantikan earpiece dengan vibrating screen menggunakan teknologi Screen SoundCasting yang diklaim menyuguhkan suara bass lebih baik dan treble yang lebih lembut.
Pemindai sidik jari juga tetap di dalam layar. Di mana kita bisa menggunakan separuh layar sebagai autentikasi keamanan smartphone.
Selain itu, kamera depan 8-megapixel dengan bukaan f/2.0 disembunyikan dan akan muncul bila diperlukan. Sedangkan kamera utamanya menggunakan lensa 12-megapixel f/1.8 + 5-megapixel f/2.4
Aplikasi kamera Vivo NEX telah dilengkapi fitur-fitur berbasis artificial intelligence. Sebut saja AI Scene Recogtintion, AI HDR, AI Filters, dan AI Photo Composition. Vivo NEX sendiri berjalan di sistem operasi Android 8.0 Oreo dengan dukungan antarmuka pengguna FunTouch versi 4.0 dan baterai berkapasitas 4.000 mAh.
Bagian yang tak kalah menarik ialah Vivo menyematkan smart assistant buatan sendiri yang dipanggil Jovi yang siap mendengarkan perintah suara Anda. Jovi bisa diakses melalui tombol khusus yang telah disediakan.
Menyoal kekuatan dapur pacunya, Vivo menyediakan dua pilihan. Pertama versi premium yang disebut Vivo NEX S dengan Snapdragon 845, RAM 8GB, dan ruang penyimpanan 128GB atau 256GB.
Vivo NEX S tersedia di pasar Tiongkok, pemesanan pre-order di buka tanggal 13 Juni dan tersedia di toko offline mulai tanggal 23 Juni. Dengan harga CNY 4.498 atau sekitar Rp9,7 jutaan untuk versi RAM 8GB dan ROM 128GB, sementara versi RAM 8GB dan ROM 256GB dibanderol seharga CNY 4.998 atau Rp10,8 jutaan.
Sementara, yang kedua ialah versi ekonomis disebut Vivo NEX A dengan Snapdragon 710 ditopang RAM 6GB dan memori internal 128GB. Perbedan lainnya dengan Vivo NEX S dan Vivo NEX A ialah letak pemindai sidik jari di punggung smartphone – bukan di bawah layar, sisa spesifikasinya hampir identik. Harga Vivo NEX A dibanderol CNY 3.898 atau sekitar Rp8,4 jutaan.
Belum ada informasi mengenai ketersediaan di pasar global maupun di Indonesia. Mengingat salah satu fokus Vivo Indonesia ialah membangun brand, menurut saya memasukkan Vivo NEX adalah langkah yang tepat agar masyarakat merasakan sendiri inovasi dan kehebatan Vivo, pengalaman penggunaan yang diberikan tentu akan melambungkan brand Vivo – bukan cuma Vivo V9 versi downgrade.
Sumber: PhoneArena dan GSMArena