Merayakan HUT-nya yang kedua, layanan peer-to-peer lending (P2P) Investree mengumumkan pencapaian perusahaan untuk semester pertama 2018. Selain jumlah borrower dan lender yang cukup signifikan, Investree juga menyampaikan rencana ekspansi ke Thailand akhir tahun ini dan finalisasi penggalangan dana tahap Seri B.
“Kami akan mengumumkan proses final fundraising Seri B pada bulan Juni ini. Berapa jumlahnya dan siapa saja VC yang terlibat [..], selengkapnya akan kami umumkan dalam waktu dekat,” kata CEO Investree Adrian Gunadi.
Didirikan pada tahun 2016, Investree telah memiliki 35 ribu lebih pemberi pinjaman (lender) dan berhasil membukukan catatan penyaluran pinjaman Rp844 miliar, nilai pinjaman tersalurkan Rp698 miliar, dan 16,4% rata-rata tingkat pengembalian.
“Selain ekspansi dalam waktu dekat ke Thailand, kami juga akan menambah lokasi di kota-kota besar di Indonesia. Salah satunya adalah Medan, Sumatera Utara, dalam hal ini Investree bermitra dengan Bank Sumut,” kata Adrian.
Saat ini Investree sudah hadir di Jabodetabek, Semarang, Surabaya dan Vietnam. Masih dalam tahap persiapan, diharapkan layanan Investree di Thailand dengan mitra lokal akan bisa diluncurkan akhir tahun 2018.
Pembiayaan untuk penjual online Investree Syariah
Setelah sebelumnya meluncurkan layanan P2P syariah, pada bulan April 2018 lalu, Investree juga telah menyediakan pilihan penambahan modal skema syariah kepada penjual online dari mitra layanan marketplace Investree. Di antaranya adalah Tokopedia, Bukalapak, Lazada, dan Doku per Mei 2018.
Hingga kini pendanaan syariah untuk penjual online di Investree berjumlah 87 peminjam (borrower) dengan jumlah modal yang sudah diberikan sekitar Rp5,1 miliar. Layanan ini merupakan pilihan baru dari Investree yang mengedepankan skema syariah untuk penjual online.
“Kami melihat setelah diluncurkannya layanan ini makin banyak jumlah merchant dari marketplace yang bergabung dengan Investree untuk mendapatkan penambahan modal usaha. Targetnya empat bulan ke depan kami sudah bisa membiayai hingga Rp15 miliar,” kata Adrian.
Investree juga menyampaikan perkembangan bisnis dan merincikan produk utama inisiatif Investree di semester pertama 2018, yaitu menjadi mitra distribusi instrumen investasi pemerintah Savings Bond Ritel seri SBR003 dan menjadi mitra distribusi SBR003 dengan nilai penjualan terbesar dari kategori nonbank, sebesar Rp 14,8 Miliar dari 563 investor yang terdapat dalam platform Investree. Hal ini mengalahkan tiga mitra distribusi lainnya dari kategori yang sama.
“Dengan adanya pencapaian kami yang melibatkan pihak pemerintahan, misi sosial kami, dan pastinya pengembangan secara eksternal seperti dukungan dari investor lokal maupun internasional yang terus menumbuhkan dedikasi kami untuk mewujudkan inklusi keuangan,” tutup Adrian.