Dua puluh startups akan melakukan pitching untuk mendapatkan pendanaan dan inkubasi melalui Project Eden. Seperti dikutip dari Kompas Tekno, acara pitching tersebut akan dilaksanakan dalam rangkaian acara Bizconnect PPKI tanggal 9 Juli mendatang.
Tentunya tidak semua startups akan masuk dalam program inkubasi ini. Hanya satu startups yang terpilih sebagai Investor Idol akan mendapatkan dana dari investor dan berhak mengikuti program inkubasi Project Eden secara langsung. Sembilan belas startups lainnya akan mengikuti seleksi selanjutnya secara tertutup untuk menentukan apakah mereka layak untuk mengikuti program tersebut atau tidak.
Kedua puluh startups tersebut adalah AnakUI (Muhammad Ilman Akbar), Arsanesia (Khairul Annas), Bumble Games Indonesia (Tedjamulja, Aditya), Buzz Spot (Nelly Kasih), Digimedia (Gugah Seni), E-Currency (Andi Fauzan), Happify (Farry Aprianto), Help for Children with Autistic Disorder (HERO) (Arif Qodari), idTrust (Rachmat Efendi), Islam Music (Umar Hadi), Kulacak (Dadan Darmawan), Localbrand (Sayed Muhammad), Marigold Toy Distributor (David Fajar Santoso Rus), Movieo.net (Santo Nicholas), Orbitin (Rokhmad Sigit), PointBump (Jonathan Marga Luhur), Private distance learning for students (Indah Fitria), Reading Walk (Floresiana Yasmin Indriasti), Stilook.com (Khrisnawan Adhie / Septiavi Mulhartiningtyas) dan Telunjuk (Redya & Drata).
Project Eden akan membantu memberikan fasilitas legal (badan hukum), administrasi dan jasa pengaturan keuangan sehingga startups dapat bersaing di bisnis digital yang sebenarnya. Project Eden didukung oleh Jardintech Capital, sejumlah orang berpengaruh di dunia digital marketing dan inisiator komunitas startuplokal. Sampai sekarang Project Eden belum memiliki portofolio dan pemenang Investor Idol ini akan menjadi portofolio pertamanya.
Project Eden saat ini telah memiliki kantor di bilangan Menteng yang siap digunakan sebagai inkubator startups dan dapat menjadi kantor bagi 20 hingga 40 startups. Startups yang ingin berkantor di sini tidak melulu harus diinkubasi oleh Project Eden. Meskipun Project Eden menyebutnya sebagai “hackerspace”, kami sendiri lebih condong menganggap kantor tersebut sebagai inkubator dan akselerator, dan tidak memenuhi kriteria “hackerspace sebagaimana dijabarkan di laman penjelasan Wikipedianya. Selamat datang inkubasi baru yang akan membantu startups berdiri sebagai perusahaan dan mewujudkan impiannya.