Dark
Light

Hadirkan Layanan Cetak Foto, Sweet Escape Jalin Kemitraan dengan Printerous

1 min read
May 17, 2018
Sweet Escape menggandeng Printerous, berencana ekspansi dengan penggalangan dana baru / Pixabay

Bertujuan memudahkan orang mengabadikan momen-momen istimewa, SweetEscape sebagai jasa fotografi yang memiliki lebih dari 2000 fotografer, baik lokal dan juga internasional, menggandeng Printerous menghadirkan layanan cetak foto kepada pengguna.

Kerja sama ini diharapkan bisa memudahkan pengguna yang menggunakan jasa fotografi. Konsumen bisa secara langsung bisa mencetak foto dan diantar langsung ke lokasi yang ditentukan.

“Kenapa kami memutuskan melakukan kolaborasi dengan Printerous karena adanya kesamaan visi. Sebagai startup yang berbasis teknologi, saya harap kerja sama ini bisa memudahkan pengguna,” kata Founder dan CEO SweetEscape David Soong.

Setiap bulannya ada sekitar 30 ribu foto yang diunduh dari aplikasi SweetEscape. Untuk pencetakan foto, usai memanfaatkan jasa fotografi di SweetEscape, pengguna bisa memilih dua tipe produk cetak, Canvas Art dan Photo Prints. Selanjutnya pengguna bisa memilih momen favorit dari sesi foto mereka dan langsung memilih fitur “Cetak” dalam aplikasi.

Produk Canvas Art dibanderol dengan harga sekitar Rp 280 ribu dan Photo Prints seharga Rp 14 ribu. Pembayaran dapat dilakukan melalui PayPal dan Kartu Kredit.

“Menurut saya, Printerous dan SweetEscape memiliki visi yang sejalan. Sesuai dengan tagline SweetEscape ‘Make Every Moment Memorable’, Printerous ingin membantu para pengguna untuk dapat mencetak momen berharga mereka,” kata Founder Printerous Kevin Osmond.

Berencana untuk melakukan fundraising

Sweet Escape yang telah diluncurkan sejak tahun 2016 hingga kini mengklaim telah memiliki ribuan pengguna dan telah hadir di lebih dari 400 kota. Di Indonesia, SweetEscape telah memiliki jaringan fotografer di 40 kota. Dengan harga layanan yang tergolong premium, SweetEscape memang sengaja menargetkan pengguna dari kalangan menengah ke atas. Untuk jasa foto selama dua jam dengan hampir 200 foto yang sudah diedit, pengguna akan dikenakan biaya sekitar Rp4-7 juta.

“Namun demikian dengan kualitas foto yang dihasilkan, sebenarnya bisa dibilang harga yang kami tawarkan tergolong ekonomis,” kata David.

Berencana untuk melakukan fundraising, target yang ingin diwujudkan SweetEscape lainnya adalah melakukan ekspansi di negara lainnya. Di tahun 2018 ini SweetEscape mencatat hampir 50% pelanggan berasal dari Indonesia, sementara dari negara lainnya sekitar 40% saja.

“Harapannya SweetEscape bisa Going Global, dengan aplikasi multibahasa dan peluncuran resmi di negara baru yang akan kami resmikan dalam waktu dekat,” tutup David.

Application Information Will Show Up Here
Kunjungan DStour ke kantor Carmudi Indonesia / DailySocial
Previous Story

DStour #45: Menikmati Kantor Carmudi Indonesia

Platform HHWT luncurkan chatbot Sofia
Next Story

Sofia, Chatbot yang Siap Beri Rekomendasi Makanan Halal Saat Perjalanan

Latest from Blog

Don't Miss

#SelasaStartup adalah sesi webinar mingguan membahas berbagai tema soal dinamika startup di Indonesia

Kiat SweetEscape dan SurveySensum Mempertahankan Laju Bisnis Selama Pandemi

Teknologi telah mengubah kebiasaan dan gaya hidup orang banyak. Bukan
Grab Ventures Velocity

Grab Ventures Velocity Ketiga Telah Usai, Tiga Finalis Jadi Bagian Solusi untuk Merchant

Grab Ventures Velocity (GVV) akhirnya menyatakan lima startup finalis lulus