Dirilis di bulan Februari 2016, Marshall Major II Bluetooth merupakan headphone wireless perdana dari sang produsen amplifier kenamaan tersebut. Dua tahun lebih berselang, sudah waktunya kita berjumpa dengan suksesornya, Marshall Major III Bluetooth.
Dari segi desain, sejatinya tidak banyak perubahan yang dibawa oleh Major III dibanding pendahulunya. Ia masih mengadopsi desain on-ear, akan tetapi tampak sedikit lebih dewasa berkat balutan warna hitam yang lebih dominan lagi, menyisakan aksen emas hanya di bagian engsel dan tombol multifungsinya.
Marshall juga bilang bahwa mereka telah mengoptimalkan desain bantalan telinga, bantalan kepala maupun engselnya agar bisa terasa lebih nyaman. Saat sedang tidak dipakai, kedua earcup-nya bisa dilipat ke dalam sehingga dimensinya jadi jauh lebih ringkas. Lebih lanjut, Marshall juga bilang bahwa unit driver-nya telah dirombak demi menyempurnakan kualitas suaranya.
Di sini Marshall telah menanamkan driver 40 mm anyar, yang diklaim bisa mereproduksi suara yang lebih jernih tanpa mengorbankan sensasi mantap yang dihasilkan dentuman bass-nya. Dalam satu kali charge, Major III dapat beroperasi hingga 30 jam nonstop, sama persis seperti pendahulunya.
Secara keseluruhan, pembaruan yang dibawanya memang tidak banyak, sehingga ia lebih pantas menjadi incaran konsumen baru ketimbang mereka yang merupakan pengguna Major II. Karena itulah harganya tidak berubah, masih di angka $150 seperti pendahulunya, dan ada juga varian non-Bluetooth yang dibanderol lebih murah lagi di angka $79.