Sesuai yang diberitakan sebelumnya, pada tanggal 24 April kemarin Spotify menggelar event di kota New York, dan di sana mereka mengumumkan sesuatu yang cukup penting. Bukan device pemutar musik untuk mobil seperti yang santer dirumorkan, melainkan perombakan total sistem gratisan Spotify, yang menurut saya tidak kalah menarik.
Perubahan terbesarnya adalah, para pelanggan gratisan kini tidak dibatasi untuk memutar musik dalam mode shuffle. Syaratnya, musik yang diputar haruslah berasal dari 15 playlist terkurasi yang sudah Spotify sediakan, macam Discover Weekly, Daily Mix, Release Radar, maupun Today’s Top Hits.
Total ada sekitar 750 lagu di dalam deretan playlist tersebut, dan pengguna dibebaskan memutar lagu yang diinginkannya (on-demand). Di luar 15 playlist itu, musik masih akan disajikan dalam urutan yang acak, tapi tetap saja perubahan ini terasa signifikan mengingat sebelumnya pelanggan gratisan benar-benar tidak bisa memilih secara spesifik lagu yang hendak diputarnya.
Semua playlist ini akan terus diperbarui seiring pengguna menghabiskan waktunya di Spotify. Guna membantu menyempurnakan rekomendasi yang disuguhkan Spotify, pengguna bisa secara manual menentukan lagu yang disukai dan yang tidak diinginkannya.
Karena sistemnya sudah berubah, pengguna baru kini akan lebih dulu ditanyai selera musiknya oleh Spotify. Ini diperlukan demi meracik 15 playlist itu tadi, namun seperti yang saya bilang, isinya akan terus diperbarui, dan pengguna juga bisa memodifikasi seleranya seiring penggunaan.
Terakhir, Spotify juga memperkenalkan fitur Data Saver, yang diklaim mampu memangkas konsumsi data hingga 75 persen. Di samping itu, Spotify juga memastikan pengalaman streaming yang lebih optimal meski hanya menggunakan koneksi 3G.
Jelas sekali semua ini Spotify lakukan untuk menggandeng lebih banyak pelanggan. Data terbaru dari Spotify menunjukkan ada 90 juta pelanggan paket gratisan, dan 70 juta pelanggan paket Premium-nya. Pertanyaannya, bagaimana Spotify bisa meyakinkan para pelanggan gratisan ini untuk upgrade ke Premium kalau fitur-fitur barunya ini malah semakin memanjakan mereka?
Jawabannya adalah iklan. Iklan masih menjadi komponen utama dalam Spotify Free, dan iklan juga yang menjadi alasan Spotify bisa menawarkan layanannya secara cuma-cuma. Jadi kalau tidak mau sesi kencannya dirusak oleh iklan selagi mendengarkan lagu-lagu bernuansa romantis, upgrade ke Spotify Premium adalah satu-satunya opsi yang tersedia jika Anda tak mau beralih ke layanan streaming lain.
Sumber: Spotify dan TechCrunch.