Sejak diluncurkan tahun 2015 silam, Apple Music telah mengalami banyak perubahan baik dari sisi fitur, interface sampai dengan intergrasi layanan. Kendati bukan layanan cuma-cuma seperti halnya Spotify atau Joox, Apple Music terbukti sukses memperkaya jumlah penggunanya dari waktu ke waktu.
Dalam cuitan terbaru Steven Huon, kepala bagian konten Apple TV dan Apple Music terungkap statistik baru bahwa angka pengguna layanan musik Apple tersebut sudah menyentuh 40 juta atau naik dua kali lipat dari raihan bulan Desember 2016 lalu. Semuanya merupakan pengguna berbayar mengingat seperti yang sudah disebutkan di awal, Apple Music tidak menawarkan layanan gratis seperti Spotify. Apple hanya menawarkan free trial yang ada masa kadaluarsanya.
Well! #AppleMusic pic.twitter.com/YlUS3L13xf
— Steven Huon (@StevenHuon) April 4, 2018
Capaian baru ini juga menunjukkan betapa sehatnya pertumbuhan bisnis Apple Music. Bulan lalu, salah satu petinggi Apple Eddy Cue membeberkan statistik Apple Music yang menyentuh angka 38 juta. Artinya, hanya dalam waktu satu bulan saja, Apple Music ketambahan pengguna baru kurang lebih sebanyak 2 juta orang.
Cue dalam pernyataannya bulan lalu juga mengatakan bahwa ada 8 juga penggguna Apple Music yang memanfaatkan fasilitas trial. Sayangnya Cue tidak membeberkan berapa persen dari mereka yang upgrade ke paket berbayar. Akan tetapi, jika melihat besaran pertumbuhan yang dibukukan, tampaknya hampir sebagian besar pengguna free trial memutuskan untuk membayar.
Dengan pencapaian baru ini, maka Apple Music hanya membutuhkan tambahan 71 juta pengguna baru untuk menyamai Spotify yang saat ini mengantongi 71 juta pelanggan berbayar. Dengan asumsi ada peningkatan sebesar 2 juta pengguna baru setiap bulannya, maka di bulan April tahun 2019, jumlah itu bisa tercapai. Sedangkan Spotify sendiri optimis untuk mencapai angka 96 juta sebelum akhir tahun 2018.
Sumber berita AppleInsider dan gambar header Apple.