Dark
Light

Subaru Gunakan Teknologi Pengenal Wajah untuk Mendeteksi Pengemudi yang Mengantuk

1 min read
April 3, 2018

Kita semua tahu bahwa salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas adalah pengemudi yang mengantuk atau kelelahan. Peluang terjadinya insiden tersebut semakin meningkat ketika menempuh jarak yang cukup jauh, namun Subaru tampaknya sudah menyiapkan solusi yang cukup efektif untuk menangani problem tersebut.

Solusi yang dimaksud adalah sistem bernama DriverFocus, yang memanfaatkan teknologi pengenal wajah (facial recognition) untuk mengidentifikasi tanda-tanda pengemudi yang kelelahan atau yang teralihkan perhatiannya. Sistem ini nantinya bakal tersedia pada varian termahal SUV Subaru Forester (Touring) edisi terbaru, yang diperkenalkan baru-baru ini di ajang New York Auto Show.

Ketika sistem berhasil mendeteksi pengemudi yang mengantuk, maka mobil secara otomatis akan mengaktifkan sistem driver assist bawaan yang bernama EyeSight. EyeSight bukanlah sistem semi-otomatis seperti Tesla Autopilot, akan tetapi masih cukup membantu berkat fitur-fitur seperti adaptive cruise control, lane assist dan lane departure warning, serta yang paling penting, pengereman otomatis alias pre-collision braking.

2019 Subaru Forester

Subaru bilang bahwa DriverFocus bisa mengenali sampai lima pengemudi yang berbeda selagi mengingat-ingat pengaturan posisi jok, suhu kabin, display multifungsi dan lain sebagainya yang ditetapkan oleh masing-masing pengemudi. Fitur ini sejatinya membuat Forester amat ideal dijadikan mobil keluarga.

Subaru memang bukan yang terdepan soal sistem kemudi otomatis, tapi setidaknya inovasi seperti ini bisa membantu mengurangi angka kecelakaan lalu lintas selagi kita mengejar skenario masa depan di mana tidak ada lagi kecelakaan yang diakibatkan user error, sebab semuanya dapat bergerak dengan sendirinya dan berkoordinasi satu sama lain.

Sumber: Engadget dan Subaru.

Salah satu sesi di APMF pada tahun 2016 lalu / APMF
Previous Story

Asia Pacific Media Forum 2018 Tantang Startup Hadirkan Solusi Otomasi Pemasaran dan Periklanan

Wacana pengembangan Silicon Valley di Indonesia baru sebatas pembangunan infrastruktur / Pixabay
Next Story

Ambisi Menaklukkan Ekonomi Digital Lewat Wacana “Silicon Valley”

Latest from Blog

Don't Miss

Otoklix Bags 143.5 Billion Rupiah Series A Funding

After receiving $2 million seed funding or equivalent to 28 billion
Pendanaan seri A Otoklix

Otoklix Kantongi Pendanaan Seri A Senilai 143,5 Miliar Rupiah

Setelah menerima pendanaan awal bernilai $2 juta atau setara 28