Dark
Light

Tren Perkembangan Media Sosial untuk Pemasaran Digital

2 mins read
March 15, 2018
Strategi media sosial untuk memenangkan pemasaran digital / Freepik
Strategi media sosial untuk memenangkan pemasaran digital / Freepik

Media sosial masih menjadi platform yang sangat menarik untuk dieksplorasi dalam kaitannya dengan bagaimana brand atau publisher mengembangkan kanal pemasaran melaluinya. Namun banyak diakui, ada banyak tantangan yang harus dipecahkan, baik dari sisi penyesuaian dengan platform ataupun audience. Pasalnya Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar di sini, seiring dengan pertumbuhan adopsi internet dan smartphone.

Chief of Strategy Socialbakers Moses Velasco secara khusus membagikan pandangannya tentang bagaimana tren media sosial untuk pemasaran yang ada saat ini. Melihat perkembangannya di Indonesia, Moses menuturkan bahwa adopsi yang sangat luas dari media sosial membuat konsumen beralih menjadi mobile-centric consumer. Sederhananya semua kini menjadi consumable di platform mobile apps.

Implikasinya brand dan publisher harus jeli dengan strateginya merangkul audience yang ditargetkan. Moses melihat bahwa generasi Y masih menjadi salah satu pangsa pasar konsumer terbesar, dengan tren mobile yang disebutkan hal terpenting yang perlu diperhatikan untuk memenangkan pangsa pasar di media sosial adalah brand. Misalnya dengan mengilhami konteks bahwa generasi Y lebih menyukai konten visual ketimbang teks.

Pergeseran konsumsi konten tersebut ditunjukkan Moses dengan menyuguhkan data tentang tren engagement di Twitter yang cenderung terus menurut. Pasalnya Twitter memang media sosial yang fokus utamanya menyampaikan informasi dan konten dalam bentuk teks.

Gambaran engagement pengguna Twitter di Indonesia / Socialbakers
Gambaran engagement pengguna Twitter di Indonesia / Socialbakers

Perkembangan media sosial itu sendiri berhasil mengubah sebuah paradigma baru, yakni mendorong kepercayaan melalui konten yang dibagikan. Setelah konten yang sesuai maka kunci selanjutnya ialah membangun engangement, yakni memastikan konten yang dipublikasikan sampai kepada audience dengan segmentasi yang tepat. Moses turut mengomentari seputar tren platform media sosial saat ini, konten tidak ditampilkan secara kronologis tapi didasarkan pada algoritma tertentu.

Chief of Strategy Socialbakers, Moses Velasco / DailySocial
Chief of Strategy Socialbakers, Moses Velasco / DailySocial

Artinya untuk mencapai target engagement, kebanyakan brand atau publisher tidak bisa hanya mengandalkan perolehan organik saja. Media sosial telah didesain sedemikian rupa sehingga mendorong orang-orang yang memiliki kebutuhan untuk menjangkau audience untuk melakukan promosi berbayar. Positifnya, mereka menyediakan targeting yang cukup relevan, sehingga dikembalikan lagi efektivitasnya akan sangat bergantung strategi media sosial yang digencarkan.

Berkaitan dengan strategi publikasi berbayar sendiri erat kaitannya dengan seberapa besar nominal CPC (Cost per Click) sebagai salah satu indikator keberhasilan konversi dari konten. Menurut data Socialbakers, nilainya setiap bulan dalam satu tahun cenderung meningkat, kendati di wilayah Asia Tenggara masih tergolong lebih rendah.

Gambaran pertumbuhan CPC di wilayah regional / Socialbakers
Gambaran pertumbuhan CPC di wilayah regional / Socialbakers

Mengoptimalkan capaian kampanye media sosial

Moses Velasco mengatakan untuk memenangkan kampanye pemasaran di media sosial ada dua hal yang harus diperhatikan oleh para brand dan publisher. Pertama ialah harus benar-benar mengetahui siapa audience yang ditargetkan secara mendetail. Dengan mengetahui audience akan mempengaruhi bagaimana strategi yang akan digencarkan pada tahapan-tahapan berikutnya. Media sosial sendiri sudah sangat terfragmentasi, dengan karakteristik pengguna yang sangat beragam.

Lalu yang kedua setelah memahami siapa audience yang dituju ialah menentukan strategi konten dan paltform yang digunakan. Ini didasarkan pada karakteristik audience tadi. Sebagai contoh para brand saat ini gencar menyasar pangsa pasar generasi millennials. Karakteristiknya mereka lebih suka menikmati konten visual berupa gambar atau video pendek. Platform media sosial yang mengakomodasi kebutuhan tersebut, seperti Instagram atau Snapchat lalu bisa dipilih untuk penyebaran konten.

Berbicara tentang millennials salah satu yang tak kalah populer adalah platform Live Video atau Story. Menurut Moses platform ini dapat dimanfaatkan sebagai upaya melakukan pendekatan dengan audience. Namun saat dihubungkan tentang peran media sosial sebagai platform pemasaran, memang akan masih banyak hal yang perlu digalakkan. Platform live video prinsipnya masih sama, menyebarkan informasi dengan prinsip one-to-many broadcast, hanya saja ada keuntungan berupa interaksi secara langsung yang ditawarkan.

Adopsi konten berformat Live Video di berbagai negara / Socialbakers
Adopsi konten berformat Live Video di berbagai negara / Socialbakers

Selain itu komputasi pintar seperti yang ditawarkan teknologi Artificial Intelligence (AI) menurut Moses juga akan menjadi bagian penting dalam membantu pemasaran digital melalui media sosial. Algoritma yang diterapkan selalu berusaha untuk membantu pengguna melakukan analisis dan mendapatkan hasil yang lebih sesuai dengan engagement yang diharapkan. Model komputasi cerdas ini juga yang ditawarkan layanan Social Media Optimization (SMO) seperti Socialbakers.

SMO mencoba memetakan dan menganalisis data sehingga didapat sebuah hasil berupa tindakan yang perlu dilakukan, pangsa pasar mana yang ditargetkan, serta pendekatan konten seperti apa yang perlu dilakukan. Intinya SMO memastikan tindakan pemasaran yang dilakukan melalui media sosial menjadi lebih terukur dan memiliki capaian yang bisa diproyeksikan.

Previous Story

Skyrim VR Akan Tersedia Untuk HTC Vive dan Oculus Rift Bulan Depan

Bosbis berharap bisa mengimplementasikan e-ticketing solution di lebih banyak terminal di Indonesia. Bosbis adalah mitra Organda / Pexels
Next Story

Rencana Layanan Pembelian Tiket Bosbis Tahun Ini

Latest from Blog

Don't Miss

Alasan Meta Rilis Threads, Pesaing Twitter

Elon Musk resmi membeli Twitter seharga US$44 miliar pada Oktober
Threads himpun 30 juta pengguna kurang dari sehari

Threads Berhasil Himpun Lebih dari 30 Juta Pengguna Kurang dari Sehari

Twitter merupakan sebuah media sosial yang tergolong masih ramai digunakan.