Honor kini menjadi salah satu andalan Huawei untuk terus mendominasi pasar smartphone di Tiongkok, terutama di segmen menengah ke bawah yang jadi fokus perusahaan. Yang terbaru, Honor secara diam-diam kembali meluncurkan perangkat entry level yang dijuluki Honor 7C di pasar Tiongkok.
Sorotan terletak pada chipset Snapdragon 450, karena sudah lama seri Honor tidak menggandeng Qualcomm untuk menjadi juru gedor perangkatnya. Yang terakhir adalah seri Honor 5X yang dirilis pada awal 2016. Sejak saat itu, Huawei lebih memilih chipset HiSilicon Kirin untuk mayoritas perangkat sub brand-nya itu. Berkaca pada keputusan itu, tampaknya Honor 7C akan menjadi pion Huawei untuk menyaingi Xiaomi di pasar-pasar berkembang.
Dari perawakan, Honor 7C terlihat mirip dengan banyak smartphone lain yang baru saja diumumkan oleh Honor maupun Huawei. Smartphone memamerkan bezel yang lebih tipis di bagian atas dan bawah, memiliki layar 5,99 inci dengan aspek rasio 18: 9 dan resolusi 1440 x 720 piksel.
Di atas layar, ada kamera 8 MP untuk memenuhi kebutuhan selfie dan panggilan video penggunanya. Dan, smartphone ini juga hadir dengan fitur Face Unlock yang menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk membuka kunci smartphone. Dikarenakan bezel yang tipis di bawah layar, Anda tidak akan menemukan sensor sidik jari di sana. Praktis, sensor sidik jari diletakkan di belakang tepat di bawah kamera.
Di bagian kamera, Honor 7C memasang kamera ganda di belakang dengan sensor utama 13 megapiksel dan sensor ekstra 2 megapiksel dengan autofocus dan aperture f/2.2. Honor 7C hadir dengan penyimpanan internal seluas 32GB dan 64GB yang dapat diupgrade dengan kartu microSD. Di belakang duduk manis baterai 3000mAh yang akan menopang operasional perangkat.
Pilihan konektivitas terdiri dari 4G, 3G, jack headphone 3.5mm, Bluetooth 4.2, Wi-Fi 802.11 b/g/n, micro-USB, dan FM Radio. Mulai dijual di Tiongkok bulan Maret ini, dua varian Honor 7C (32GB dan 64GB) tawarkan seharga $150 dan $205.
Sumber berita Honor.