Nama Segway sudah bisa disinonimkan dengan skuter self-balancing. Selain dipoles kemampuan berkendaranya dan ditingkatkan efisiensi energinya, apa yang bisa dilakukan untuk semakin menyempurnakannya? Berhubung kita membicarakannya di tahun 2018, kita tak boleh terkejut kalau jawabannya tidak jauh-jauh dari topik artificial intelligence (AI).
Perkenalkan Loomo. Ia merupakan produk terbaru Segway Robotics yang, selain dirancang sebagai alat transportasi pribadi, juga merupakan sebuah robot pendamping sejati. Tidak kurang teknologi canggih yang Segway sematkan pada Loomo, tapi perkenankan saya membahas beberapa yang esensial.
Sebagai robot, Loomo bisa bergerak dengan sendirinya, mengikuti ke mana pun pemiliknya pergi selagi menghindari rintangan yang ada di rutenya. Untuk itu, Loomo perlu ‘indera penglihatan’ (computer vision), dan ini diwujudkan lewat teknologi kamera 3D Intel RealSense yang ditanamkan pada ‘wajah’ Loomo.
Kamera berkemampuan depth sensing itu dibantu oleh sepasang sensor infra-merah untuk mengukur jarak, plus sebuah sensor ultrasonik. Juga tidak ketinggalan adalah kamera full-HD dengan sudut pandang seluas 104 derajat, yang duduk di atas gimbal 3-axis dan bisa dimanfaatkan pengguna untuk memantau apa saja yang Loomo lihat dari aplikasi smartphone.
Interaksi dengan Loomo bisa dilakukan via gesture atau perintah suara berkat integrasi lima mikrofon berteknologi beam-forming. Loomo bahkan bisa merespon dengan suaranya sendiri. Segway memastikan bahwa Loomo memiliki karakter yang menyenangkan sekaligus ekspresif.
Loomo ditenagai oleh sistem operasi berbasis Android 5.1, tapi yang lebih menarik, pengguna bisa menambah fungsionalitasnya secara manual melalui interface drag-and-drop yang sederhana. Semua proses komputasinya dipercayakan pada prosesor quad-core Intel Atom Z8750.
Sebagai alat transportasi, Loomo murni ditenagai oleh energi listrik. Baterai berkapasitas 329 Wh-nya diyakini bisa membawa Loomo hingga menempuh jarak sekitar 35 km, sedangkan charging-nya cuma membutuhkan waktu 3 jam.
Kecepatan maksimumnya mencapai angka 18 km/jam, atau 8 km/jam dalam mode robot yang bergerak sendiri. Rangka dasarnya terbuat dari bahan magnesium yang kokoh, dengan bobot total 19 kg. Melintasi genangan air bukan masalah buat Loomo sebab bodinya tahan air dengan sertifikasi IPX4, dan sepasang roda besarnya (11 inci) siap dihadapkan dengan berbagai jenis permukaan.
Saat ini Loomo sedang dipasarkan melalui situs crowdfunding Indiegogo, akan tetapi Segway sebenarnya sudah siap untuk memproduksinya secara massal. Harganya tidak murah: $1.299, dan sayangnya ia baru tersedia di beberapa negara di benua Amerika dan Eropa saja.