Bagi seorang founder tunggal membangun tim bisa dimulai dari mencari co-founder, seseorang yang pada akhirnya melengkapi, menyumbang ide dan juga tempat untuk bertukar pikiran. Mencari co-founder harus tepat, tidak hanya soal cocok perkara teknis, tapi juga cocok secara personal.
Sayangnya tidak ada ciri khusus co-founder yang tepat karena memang semua relatif, tergantung bagaimana personal masing-masing. Namun ada beberapa keahlian umum yang mungkin bisa dipertimbangkan ketika memilih co-founder.
Melengkapi kompetensi
Mencari co-founder bukan hanya sekedar mencari yang cocok, tetapi juga melengkapi. Kompetensi yang dimiliki sebisa mungkin untuk melengkapi dalam pengembangan startup. Kompetensi yang dimiliki tidak harus teknik atau berkaitan dengan teknologi, mungkin keterampilan manajemen atau keuangan yang belum dimiliki founder sebelumnya. Karena dengan ukuran tim yang kecil keterampilan berbeda dari tiap individu bisa menjadi sangat penting,
Memiliki kemampuan yang spesifik
Masih berkaitan dengan keterampilan untuk co-founder. Dalam mencari co-founder setidaknya cari mereka yang memiliki pengalaman yang spesifik. Misalnya, Anda seorang diri ingin mengembangkan di bidang pertanian, jika background Anda teknik informatika lebih baik jika Anda mencari mereka yang memiliki keterampilan dan pengetahuan di bidang pertanian atau mereka yang bisa memiliki keterampilan komunikasi.
Kedua ketrampilan tersebut diperlukan untuk tim bisa memahami industri pertanian dan permasalahan yang coba dipecahkan. Sekali lagi, sebisa mungkin co-founder itu bisa melengkapi tim yang ada.
Berkepala dingin
Ketika proses mencari ide atau memecahkan masalah yang ada diskusi adalah hal yang lazim dilakukan. Di dalam diskusi sering juga dijumpai perselisihan atau silang pendapat antara satu dan lainnya. Namun silang pendapat ini perlu dan wajar, yang tidak adalah mereka yang menanggapinya dengan emosi kemudian memperburuk keadaan dan mempengaruhi hubungan satu sama lain.
Kasus sepeti itu yang harus dihindari dalam iklim startup. Sebisa mungkin carilah co-founder yang bisa berpikir dingin di berbagai keadaan. Bekerja dengan orang yang memiliki mampu mengelola emosi dan senantiasa berpikir dingin di suasana-suasana yang genting.