Dark
Light

Teknologi Pemasaran Prediktif: Panduan Bagi Pemula

3 mins read
December 19, 2017
Predictive analytics / Flickr - IBM Curiosity Shop

Ingin mendapatkan ROI maksimal dengan segala usaha pemasaran anda? Inilah saat yang tepat untuk berteman baik dengan teknologi pemasaran prediktif (predictive marketing). Belum lama ini, perusahaan besar rela menginvestasikan banyak usaha dan uang untuk mengumpulkan data demi menguraikan perilaku para pelanggan mereka. Akan tetapi, lanskap digital kini telah berubah drastis, dengan pemasaran online yang menjadi super kompetitif dan pelanggan online yang tersebar di berbagai tempat.

Berikut sebuah kabar baik! Munculnya teknologi baru telah membuka jalan bagi platform-platform pemasaran untuk mengubah algoritme data raksasa menjadi teknologi prediktif yang optimal. Tenang saja dan tidak perlu membawa buku panduan data sains anda. Dalam artikel ini, Anda akan belajar bagaimana mengoptimalkan pemasaran online dengan teknologi prediktif, menargetkan pengunjung bahkan sebelum mereka memasuki situs.

Apa yang dimaksud dengan Teknologi Pemasaran Prediktif?

Teknologi pemasaran prediktif akan menganalisis data pengunjung situs Anda untuk mengidentifikasi pola. Dengan informasi ini, para pemasar dapat menyampaikan pengalaman yang sesuai target pada para pengunjung dengan perilaku serupa dan membantu memindahkannya ke saluran pemasaran.

Penelitian terbaru kami mengenai data e-commerce yang dikumpulkan di Indonesia menunjukkan bahwa rasio perempuan pengguna seluler ada lebih dari 50% dibandingkan dengan laki-laki yang hanya sekitar 40%, sedangkan untuk rasio penggunaan desktop pada laki-laki lebih tinggi sebanyak 60% dan perempuan ada di bawah 50%. Dengan data ini, para pemasar bisa menggunakan teknologi prediktif untuk secara khusus menargetkan pengunjung berdasarkan jenis kelamin mereka.

Misalnya, dengan mengetahui bahwa perempuan lebih banyak beralih ke seluler, perusahaan yang menargetkan pengguna perempuan dapat menyesuaikan pengalaman seluler dengan menu khusus dan rekomendasi produk-produk real-time untuk menciptakan gambaran besar bagi pengunjung perempuan (di mana 50% nya cenderung akan membeli). Jadi, alih-alih menghabiskan tenaga dan uang untuk menjangkau pelanggan perempuan di desktop, brand bisa berkomunikasi dan membangun koneksi langsung melalui perangkat seluler.

Bagaimana cara kerjanya?

Cara kerjanya sendiri sangat sederhana. Semisal situs Anda mendapat ribuan pengunjung dan teknologi memprediksi bahwa seratus dari jumlah pengunjung memiliki kecenderungan pembelian yang tinggi. Satu hal yang perlu Anda lakukan adalah, mengintegrasikan platform pemasaran menjadi platform iklan yang dipilih (Google Adwords, Iklan Facebook, Yandex Direct) untuk meningkatkan segmen pengguna dengan potensi pembelian yang tinggi ke platform iklan Anda.

Anda kemudian dapat menjangkau pengunjung di seluruh situs dan aplikasi, serta berkomunikasi langsung dengan mereka melalui iklan yang ditargetkan. Karena platform tersebut telah memperkirakan para pengunjung yang memiliki potensi pembelian tinggi, Anda akan melihat lebih banyak konversi dibandingkan dengan penggunaan pendekatan ‘spray-and-pray‘ (kapanpun, di manapun). Dan lagi, Return on Ad Spend (ROAS) Anda akan meningkat secara drastis.

Dengan menggunakan teknologi prediktif, para pemasar dapat lebih memahami kecenderungan pengguna mereka dan mengarahkan mereka ke pesan, produk, atau diskon yang sesuai, sehingga mereka lebih banyak terlibat. Hal ini memungkinkan pemasar untuk mengoptimalkan pengeluaran iklan dalam menyederhanakan saluran konversi mereka.

Singkatnya, teknologi ini akan menganalisis data dari semua pengunjung (prospek dan pelanggan), menarik kesimpulan mengenai pola kecenderungan mereka, dan mengidentifikasi kebiasaan kelompok tertentu untuk memprediksi perilaku pengunjung.

Kendati itu belum semua. Dengan menggunakan teknologi pemasaran prediktif, Anda dapat menilai pengunjung terkait dengan kecenderungan pembelian dan mengirimkan pemberitahuan yang ditargetkan dan dipersonalisasi pada mereka.

Wawasan lain yang diraih dari penelitian di ruang e-commerce Indonesia ini juga menunjukkan bahwa traffic pada situs seluler di negara ini mencapai 71%. Hal ini menunjukkan besarnya potensi bagi para pemasar untuk menargetkan pengguna seluler dengan diskon tinggi dan lifetime value, beberapa fitur merupakan informasi dari teknologi prediktif. Dengan demikian, pemasar dapat lebih memahami data historis dan real-time serta memprediksi perilaku di masa depan. Dan hasilnya tidak sebanding: dengan komunikasi yang telah dipersonalisasi dan disesuaikan, pelanggan akan lebih terlibat dan berkonversi lebih baik.

Menutup Kesenjangan Antara Pemasaran dan Periklanan

Jika Anda menjalankan situs e-commerce, tentu saja Anda memiliki strategi pemasaran. Anda bisa saja menggunakan AdWords, Facebook Ads, Display Ads, dan banyak lagi, untuk menarik perhatian pengunjung situs. Anda tidak tahu banyak tentang mereka, namun berharap mereka akan mengklik iklan Anda serta mengunjungi situsnya berkat segmentasi dan penargetan yang telah diterapkan melalui platform iklan Anda. Agar strategi ini berhasil, Anda mungkin sudah menyisihkan anggaran yang besar untuk iklan online, namun, seringnya iya, Anda tetap tidak dapat menyesuaikan pengeluaran untuk pembelanjaan iklan. Balasannya ternyata tidak sesuai dengan semua usaha, waktu dan uang yang telah dihabiskan untuk strategi tersebut.

Mari melihat kembali pada data Indonesia yang telah disebutkan sebelumnya untuk memahami skenario ini dan bagaimana teknologi prediktif dapat mengubah jalannya permainan dengan penggunaan alat personalisasi. Angka tersebut menunjukkan bahwa aktivitas sementara desktop mencapai 40% di siang hari, antara pukul 09:00 pagi hingga 16:00 sore, sesi seluler mencapai 90% pada dini hari, dengan puncaknya pada 04:00 pagi. Ini berarti pada siang hari, pengunjung menghabiskan lebih banyak waktu untuk menjelajah di desktop daripada seluler, namun pada pagi,malam dan dini hari, pengunjung selular meningkat secara drastis.

Dengan wawasan demografi ini, pemasar dapat mengoptimalkan penjelajahan pelanggan sesuai dengan saluran digital mereka serta menargetkan pengguna yang tepat pada waktu yang tepat. Inilah saatnya teknologi membantu menutup kesenjangan antara pemasaran dan periklanan. Dengan menggunakan platform seperti Insider, Anda dapat memprediksi pengunjung yang memiliki kecenderungan tinggi dalam melakukan pembelian dan menjangkau orang-orang di berbagai platform iklan secara anonim.

Kapan dan Bagaimana Untuk Memulai?

Layaknya hubungan lain, menuai keuntungan penuh dari investasi dalam teknologi pemasaran prediktif memerlukan usaha jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh akurasi dan efisiensi setiap data engine bergantung pada berapa banyak data yang terdapat di sistem. Semakin banyak data, semakin akurat pola dan wawasan yang akan didapat. Jadi, waktu terbaik untuk memulai adalah sekarang.

Untuk memulai, yang perlu Anda lakukan adalah mengintegrasikan platform teknologi pemasaran prediktif ke situs, memungkinkannya untuk mulai mengumpulkan data dan menciptakan segmen cerdas yang dapat Anda gunakan untuk menargetkan pengunjung dengan kemungkinan konversi lebih tinggi. Anda pasti akan melihat angka pemasaran yang meningkat. Alat yang tersedia cukup sederhana, ramah pengguna, dan tidak memerlukan pengetahuan khusus tentang coding atau data sains. Cukup memilih yang paling sesuai dengan target bisnis Anda, pilih dari rak lalu dapatkan, siap mengirim pesan yang relevan dan membangun komunikasi pribadi dengan segmen pengguna yang benar-benar penting.


Keterangan: Artikel Tamu ini ditulis oleh Edwin Halim. Edwin Halim bekerja sebagai Strategic Account Manager di Insider. Ia dapat dihubungi via email: [email protected].

Previous Story

Shopee Indonesia Gencarkan Pemasaran Tahun Depan

Next Story

Facebook Luncurkan App Sosial Berbasis VR Spaces di HTC Vive

Latest from Blog

Don't Miss

Web3 penulis

Kepenulisan dan Penulis dalam Blockchain

Nawala dan portal informasi tertulis kian menjadi sarana distribusi informasi

Mencermati Tempat NFT Di Industri Musik

Tak lama setelah lulus kuliah, saya sudah bekerja di industri