Sejumlah produsen PC dan komputer tidak jarang memberikan pilihan sistem operasi berbeda di produk mereka dengan tujuan agar lebih mudah dijangkau konsumen. Beberapa device yang mengusung platform non-Windows – contohnya Endless OS – atau bahkan opsi tanpa sistem operasi biasanya dibanderol lebih murah, dan jadi favorit bagi pengguna yang sedang berhemat.
Namun bagi user pada umumnya, Windows adalah jodoh terbaik PC. Penggunaannya simpel, ekosistemnya matang, lalu interface-nya familier – sempurna baik untuk pengguna awam, para profesional hingga gamer. Asus sendiri sudah lama melakukan kemitraan dengan Microsoft buat membundel Windows di perangkat mereka. Dan di penghujung 2017 ini, sang perusahaan hardware asal Taiwan itu mencoba mempertegas lagi kolaborasinya bersama Microsoft lewat satu langkah menarik.
Dalam acara pers bertajuk Year End Notebook Gathering with Microsoft pada tanggal 23 November kemarin, Asus mengumumkan bahwa mulai saat ini, semua notebook mereka akan dibekali platform Windows 10 secara eksklusif. Tak ada lagi opsi disk operating system ataupun Endless OS. Tujuan Asus adalah demi ‘mewujudkan pengalaman komputasi inovatif berbekal fitur-fitur di sistem operasi Windows 10’.
Di atas panggung, general manager device sales Microsoft Asia Pacific Vlasta Berka mengungkapkan keyakinannya pada platform PC sebagai perangkat utama pendukung kreativitas, yang mampu mendorong pengguna buat berkarya lebih optimal. Penjelasan Berka mengindikasikan eksistensi dari Windows 10 Fall Creators Update di seluruh unit laptop – berisi beragam fitur baru serta peningkatan perlindungan terhadap ancaman keamanan.
Lewat update tersebut Microsoft mencoba menghadirkan bermacam-macam tool, metode, dan keleluasaan lebih untuk berkreasi ke semua jenis pengguna: fungsi broadcasting di gaming disuguhkan lebih simpel, juga mempersilakan Anda mengubah foto dan video jadi album kenangan, membuka akses ke ranah mixed reality serta ‘merakyatkan’ bidang desain tiga dimensi lewat app Paint 3D.
Berbicara soal keamanan, Microsoft memperkenalkan Windows Defender Exploit Guard yang dispesialisasikan untuk menangkis ransomware. Fitur ini membantu kita memproteksi file dari percobaan modifikasi tak sah yang dilakukan app-app jahat. Dan sebagai tambahan, Windows Defender kini mempunyai kemampuan pengamanan proaktif serta mendistribusikannya lebih luas via layanan proteksi cloud. Sistem ini dijanjikan siap membentengi PC dari Cerber, Locky, dan Spora, sampai ancaman global semisal WannaCry serta Petya.
Meratanya distribusi OS Windows 10 juga memastikan menyempitnya lubang keamanan, apalagi Microsoft berjanji untuk terus mengantarkan update, dilaksanakan secara otomatis dan dihidangkan gratis. Buat konsumen enterprise, dukungan teknis Microsoft tersedia 24 jam, termasuk bantuan via telepon serta live chat. Syaratnya hanya satu, Windows 10 di PC Anda harus orisinal.
Menjawab pertanyaan saya soal seberapa lama kolaborasi kedua perusahaan akan berlangsung, Asus dan Microsoft berharap untuk bekerja sama selama mungkin. Mereka mencoba meyakinkan bahwa kemitraan seperti ini adalah sebuah langkah strategis jangka panjang, kemungkinan besar tak hanya berjalan dalam satu atau dua tahun saja.
Walaupun Windows 10 rencananya dibubuhkan secara merata ke seluruh perangkat Asus, termasuk lineup Republic of Gamers, sepertinya model-model ultra-thin-lah yang jadi ujung tombak prakarsa ini. Sejumlah produk yang Asus hadirkan di tanah air lewat acara The Edge of Beyond bulan Agustus silam kembali dipresentasikan di sana, contohnya adalah ZenBook Flip S, ZenBook 3 Deluxe, VivoBook Flip TP410, serta ROG Zephyrus.
Semua produk Asus dengan sistem operasi Microsoft Windows 10 sudah bisa Anda miliki. Mereka tidak membahas informasi harga baik dalam presentasi ataupun di lembar rilis pers. Saya berasumsi, harga masing-masing perangkat tak berbeda dari yang telah Asus umumkan sebelumnya.