Baru bulan Juli kemarin, Google Glass resmi berkiprah kembali di dunia enterprise. Salah satu keunggulan utama Glass versi baru ini adalah desainnya, di mana ia kini dapat dilepas dan dipasangkan ke kacamata apapun, sehingga penggunaannya bisa disesuaikan dengan beragam skenario.
Empat bulan berselang, rival potensialnya sudah mulai bermunculan. Salah satunya datang dari pabrikan kamera ternama, Olympus. Pelopor segmen kamera mirrorless itu baru saja memperkenalkan smart glassess-nya sendiri yang diberi nama lengkap Olympus EyeTrek Insight EI-10.
Sama seperti Google Glass EE, Olympus EI-10 juga dirancang untuk dipasangkan ke berbagai kacamata maupun pelindung mata. Dari situ penggunanya bisa menyimak informasi yang ditampilkan oleh layar OLED beresolusi 640 x 400 pixel, selagi mengambil video atau foto beresolusi 2,4 megapixel.
Melihat spesifikasi kameranya, Anda mungkin bakal langsung berpaling ke Google Glass yang lebih superior. Kendati demikian, Olympus mengklaim bahwa mereka telah menerapkan sistem optik khusus agar display milik EI-10 bisa terlihat jernih dan tajam terlepas dari dimensinya yang sangat kecil.
Wi-Fi dan Bluetooth sudah menjadi suatu keharusan, sedangkan pengoperasiannya mengandalkan sentuhan pada panel sampingnya. Olympus sengaja memilih sistem operasi Android guna mendorong developer untuk mengembangkan aplikasi yang dibutuhkan oleh target pasar EI-10, yakni kalangan enterprise.
Sepintas desainnya mungkin tidak seringkas Google Glass versi baru, akan tetapi bobotnya masih cukup ringan di angka 66 gram. Baterainya diperkirakan bisa bertahan sampai 1 jam penggunaan, dan yang menarik, pengguna dapat melepas dan menggantinya dengan unit baterai lain agar perangkat bisa terus digunakan.
Satu hal krusial lain yang membedakan perangkat ini dengan Google Glass adalah, besutan Google itu sudah dipasarkan ke perusahaan dari berbagai industri, sedangkan Olympus masih menawarkannya ke kalangan developer seharga $1.500.