Google sepertinya benar-benar gerah dengan situs yang memakai strategi iklan atau tujuan lain dengan menggunakan trik redirect ke situs yang tidak diinginkan pengguna. Baru-baru ini, tim pengembang di balik browser Chrome kembali mempersiapkan fitur baru untuk versi Chrome yang akan datang yang akan memblokir situs dengan trik tersebut.
Dijelaskan dalam postingan resminya, Ryan Schoen mengatakan bahwa 20% umpan balik yang dikirimkan oleh pengguna desktop berkaitan dengan konten-konten yang tidak diinginkan.
Dijelaskan lebih jauh, pemblokiran trik redirect akan digulirkan dalam tiga bagian. Pertama, Chrome akan memblokir iklan yang meneruskan pengunjung ke situs lain bahkan ketika pengunjung tidak mengklik tautan atau gambar tertentu. Ketika prosedur ini bekerja, pengguna akan melihat sebuah toolbar yang menginformasikan pemblokiran tersebut.
Selanjutnya, Google Chrome juga akan memblokir jenis redirect yang bekerja menggunakan pop-up. Biasanya, trik ini ditunjukkan dengan tanda-tanda seperti ini; ketika sebuah tautan diklik, pengguna dihantarkan ke jendela baru dan situs sebelumnya akan redirect ke sebuah iklan. Fitur di Chrome akan mencegah tab sebelumnya redirect ke halaman lain.
Kemudian terakhir, Google membidik situs yang membuka jendela baru ketika pengunjung mengklik halaman situs meskipun tidak di sebuah tautan, misalnya tombol player video, halaman kosong dan tombol tersembunyi.
Dua dari tiga pembaruan di atas akan digulirkan bersama Chrome 64 dan 65. Saat ini, kedua versi Chrome ini sedang digodok oleh pengembang Google. Chrome 64 sendiri masih dalam fase Canary atau pre-beta dan diperkirakan rilis ke publik di bulan Januari 2018. Sedangkan Chrome 65 diperkirakan rilis di bulan Maret 2018. Masih cukup lama, tapi pembaruan ini jelas sangat patut untuk ditunggu.
Sumber berita Chromium dan gambar header ilustrasi/Dailysocial.