Sampai di tahun 2017 ini, nama Chuwi mungkin masih terdengar asing di telinga Anda. Pabrikan asal Tiongkok ini sudah beberapa kali menelurkan kloningan perangkat-perangkat ternama, termasuk Chuwi SurBook, yang tanpa kita amati wujudnya saja sudah bisa diasumsikan sebagai pendompleng Microsoft Surface.
Namun mari kita lupakan sejenak hobi meniru Chuwi, lalu ganti membahas produk terbarunya, yakni CoreBook. Secara konsep, CoreBook memang masih seperti Surface, berwujud tablet dan datang bersama keyboard cover; hanya saja aksesori ini sekaligus berperan sebagai kickstand, dengan tingkat kemiringan maksimum 165 derajat.
Kendati demikian, masih ada sejumlah perbedaan yang cukup mencolok. Utamanya lapisan luar layar kaca 2.5D yang melengkung di bagian ujung dan terlihat menyatu dengan bodi perangkat. Gaya desain semacam ini umum kita dapati di smartphone, tapi masih tergolong cukup langka untuk tablet.
Layarnya sendiri merupakan panel 13,3 inci beresolusi full-HD, dengan lapisan laminasi yang membantu mewujudkan display yang cerah sekaligus jernih karena tidak ada lagi celah di antara panel display dan lapisan kaca. Pemandangan yang tak kalah menarik adalah sebuah tombol di bagian bezel bawah layar.
Tombol ini rupanya juga berperan sebagai sensor sidik jari, yang lucunya, Chuwi sebut dengan istilah Touch ID. Mungkin penamaan ini didasari oleh keputusan Apple mengganti Touch ID dengan Face ID pada iPhone X. Kemungkinan lain, Chuwi masih belum bisa move on sepenuhnya dari hobi menirunya.
Dibandingkan produk-produk Chuwi sebelumnya yang mengandalkan prosesor Intel seri Atom atau Celeron, CoreBook jauh lebih unggul karena mengemas prosesor Core m3-7Y30. Melengkapi spesifikasinya adalah RAM 6 GB dan kapasitas penyimpanan berbasis eMMC sebesar 128 GB.
Banderol harga dan jadwal perilisannya masih belum diketahui, sebab Chuwi berencana menawarkannya melalui situs crowdfunding Indiegogo dalam waktu dekat. Oh ya, perangkat ini sepertinya juga bakal datang bersama stylus dengan 1.024 tingkat pressure sensitivity.