Sekitar satu dari lima pencarian yang Google terima memiliki kaitan dengan lokasi. Artinya, akurasi maupun relevansi hasil pencarian tersebut sangat bergantung pada lokasi pengguna. Contoh yang paling gampang, kalau kita sedang mencari restoran yang menjual ayam bakar, kita ingin hasil yang ditampilkan berasal dari lokasi kita sendiri, bukan kota sebelah, apalagi negara tetangga.
Selama ini, cara yang dipakai Google adalah dengan membedakan kode negara pada nama domain (google.co.id untuk Indonesia, google.com.au untuk Australia, dan seterusnya). Tidak hanya untuk Google Search, cara yang sama juga berlaku untuk Maps.
Namun semuanya berubah mulai hari ini. Pilihan negara tak lagi dipengaruhi oleh domain, melainkan secara otomatis ditentukan berdasarkan lokasi pengguna. Jadi semisal Anda mencoba mencantumkan google.com.au atau google.com.hk, Google masih akan menganggap pencarian Anda datang dari Indonesia.
Namun ketika Anda berkunjung ke Singapura misalnya, Google pun bakal mendeteksinya secara otomatis tanpa mengharuskan Anda mengetikkan google.com.sg. Namun andaikata Anda masih menginginkan hasil pencariannya relevan dengan Indonesia, Anda bisa memilih opsinya secara manual lewat menu pengaturan, lalu indikator lokasinya di bagian bawah akan berubah mengikuti pilihan Anda.
Perubahan ini sudah diberlakukan untuk Google Search dan Maps di perangkat desktop maupun mobile. Tujuan yang ingin dicapai Google tidak lain dari memberikan pengalaman yang lebih baik dengan menyuguhkan informasi seakurat dan serelevan mungkin.
Sumber: Google.