Microsoft menghadiri ajang Ignite 2017 yang digelar di Orlando, Florida. Sejumlah produk mereka umumkan di sana, salah satunya adalah Microsoft Office 2019 versi Perpetual yang ditujukan untuk mereka yang enggan beralih ke cloud, Office 365 atau yang lebih baru, Microsoft 365.
Office 2019 merupakan aplikasi terpisah yang akan dijual dengan sistem satu kali pembelian, bukan dengan skema berlangganan seperti yang ditawarkan oleh Office 365. Di dalamnya akan termuat beberapa program seperti Word, Excel, Powerpoint dan tentu saja Outlook. Seperti lisensi program lawas, Office 2019 hanya bisa dipasang di satu perangkat dengan opsi versi server yang akan disertai dengan program Exchange, Sharepoint dan Skype for Business.
Office 2019 dijadwalkan untuk dikapalkan pada paruh kedua tahun 2018 mendatang, namun versi previewnya bakal bisa diintip pada pertengahan tahun. Sayang Microsoft belum bersedia membeberkan berapa harga lisensi untuk Office 2019.
Lisensi jenis ini saya rasa sudah cukup memadai untuk penggunaan harian, meskipun sejumlah fitur tak banyak berkembang dari tahun ke tahun, misalnya fungsi dasar spell-checking yang tak banyak berubah sampai saat ini. Office 2019 sendiri dijanjikan bakal memperoleh pembaruan seperti perbaikan data analisis untuk Excel, transisi Morph dan Zoom untuk PowerPoint dan lain-lain. Tapi pembaruan untuk Office, seperti di banyak versi akan terhenti di suatu masa di mana waktu tepatnya akan ditetapkan oleh Microsoft.
Jika bicara dari sudut pandang optimalisasi fungsionalitasnya, Office 365 jelas pilihan yang mestinya diambil. Tapi, jika Anda hanya membutuhkan fungsionalitas dasar tanpa banyak tuntutan, rasanya Office 2019 bukanlah pilihan yang buruk.