Google, seperti yang kita tahu, sangat mengandalkan data konsumen untuk meningkatkan beragam layanannya. Data itu bisa bermacam-macam, salah satu contohnya adalah riwayat menonton di YouTube, supaya pada akhirnya YouTube bisa memberikan rekomendasi video berdasarkan selera masing-masing pengguna.
Masalahnya, tidak semua pengguna mau aktivitasnya terus dimonitor oleh Google. Alasannya pun juga bisa bermacam-macam. Saya pribadi memilih untuk mematikan fitur history di YouTube karena seringkali rekomendasi video yang diberikan kurang sesuai dengan selera saya.
Alasan lain yang tergolong paling populer adalah menyangkut privasi. Untuk itulah Google meluncurkan tool bernama Dashboard di tahun 2009. Lewat Google Dashboard, pengguna dapat melihat ulasan aktivitas mereka di berbagai layanan milik Google, sekaligus mengontrol apa saja data yang bisa dimonitor oleh Google.
Dalam waktu dekat, Google akan merombak tampilan Dashboard secara total. Awalnya Google mungkin tidak mengira bakal banyak pengguna yang mengakses Dashboard lewat smartphone, namun seiring berjalannya waktu dan semakin meningkatnya jumlah pengguna smartphone, Google merasa sudah waktunya mereka membenahi desain Dashboard agar lebih mudah dinavigasikan lewat perangkat berlayar sentuh.
Tampilan barunya ini, seperti yang bisa Anda lihat di atas, dirancang sedemikian rupa agar tetap optimal di perangkat apa saja. Pada akhirnya, desain baru yang lebih rapi pastinya dapat lebih memudahkan pengguna untuk melihat ringkasan layanan-layanan Google yang mereka gunakan beserta datanya masing-masing, dan proses mengunduh data-datanya pun juga telah disederhanakan.
Sumber: Google.