Saat ini sudah banyak program akselerator yang menawarkan dana, mentorship hingga networking kepada startup. Dari sekian banyak pilihan program akselerator yang ada, hanya beberapa saja yang sesuai dengan kriteria dan tujuan akhir dari startup. Idealnya ketika startup sedang bersiap untuk menjalani program akselerator, jangan sebarkan “aplikasi” ke semua program akselerasi yang ada, coba pilih program akselerator yang sesuai dengan produk, visi dan misi dari startup.
Cara lain yang bisa diterapkan saat berniat untuk menjalankan program akselerator startup, jangan mengikuti program akselerator saat startup sudah mulai menunjukkan penurunan dan tidak berhasil mengalami pertumbuhan. Program akselerator tidak akan mampu untuk membantu startup saat sudah mulai collapse. Jalankan program akselerator, ketika startup mulai mengalami pertumbuhan atau bersiap untuk scale-up. Artikel berikut akan membahas dua kategori program akselerator startup yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan startup.
Program akselerator privat
Biasanya program akselerator yang satu ini lebih memfokuskan kepada startup baru yang masih memerlukan validasi dan pembuktian keberhasilan konsep atau model bisnis yang dimiliki. Program akselerator privat bisa membantu pemilik startup baru untuk fokus menemukan product market fit dan membangun jaringan bisnis.
Program akselerator korporasi
Program akselerator yang satu ini memfokuskan kepada startup yang sudah mulai memasuki tahap scale-up atau startup yang sudah mampu mendatangkan profit, stabil dan memiliki potensi untuk berkembang. Program ini akan membantu startup untuk meningkatkan bisnis dengan memberikan mentorship, informasi tentang manajemen dan bisnis hingga pengetahuan teknik yang dibutuhkan.
Dengan dukungan dan fasilitas yang diberikan oleh perusahaan tersebut, memberikan kesempatan untuk startup melakukan kegiatan pemasaran, branding hingga memanfaatkan akses tidak terbatas milik perusahaan tersebut.