Dark
Light

e-Skin Bisa Mengubah Tubuh Anda Jadi Unit Controller Perangkat VR, AR dan MR

1 min read
August 7, 2017

Selain membuat pemakaiannya jadi canggung, memanfaatkan keyboard/mouse atau gamepad untuk mengendalikan konten VR mengekang user di satu lokasi. Solusi terbaik buat menunjang head-mounted display adalah lewat motion tracking, dan kita sudah melihat beragam upaya pengembangannya – dari mulai penyediaan sistem hand tracking hingga pengadaan aksesori motion tracker.

Alternatif lain ditawarkan oleh tim Xenoma pimpinan Doktor Ichiro Amimori Ph.D. Mereka berhasil menciptakan perangkat kendali berbasis pelacak gerakan yang tidak memerlukan kamera. Caranya? Teknologi tersebut diimplementasikan dalam wujud pakaian. Via Kickstarter, Amimori dan timnya memperkenalkan e-Skin, pakaian yang dapat memodifikasi tubuh kita jadi controller.

Material e-Skin didesain agar bisa bermanuver dan meregang bebas mengikuti gerakan badan penggunanya. Metode ini menyuguhkan sistem input yang intuitif saat Anda sedang menikmati konten-konten virtual reality, augmented reality, hingga mixed reality. Dan karena perangkat tersebut tidak memerlukan kamara, e-Skin tak membutuhkan terlalu banyak pasokan tenaga, sehingga dapat dipakai selama berjam-jam baik di luar maupun di dalam ruang.

772_original

Sekilas, penampilan e-Skin mengingatkan saya pada kostum Symbiote Spider-Man. Di versi purwarupa, garis-garis sensor dibubuhkan pada kaos lengan panjang berwarna hitam. Di bagian tengah, Anda bisa menemukan unit hub, yang menyimpan gyroscope, accelerometer, serta modul koneksi wireless. Xenoma membubuhkan tidak kurang dari 14 garis sensor dan accelerometer enam-poros untuk membaca gerakan tubuh bagian atas.

Via Bluetooth, e-Skin dapat tersambung ke headset VR, AR, dan MR (siap menunjang Microsoft HoloLens), beserta PC, laptop hingga tablet. Perangkat ini tak cuma disiapkan sebagai input kendali. e-Skin bisa digunakan buat menganalisis tubuh saat sedang berolahraga layaknya produk activity tracker. Namun karena sensornya lebih banyak, proses deteksinya juga berpeluang jadi lebih rinci.

inal

Kemampuan e-Skin sempat didemonstrasikan di CES 2017 melalui sejumlah game. Di sana, user bisa melakukan gerakan-gerakan seperti berlari, melompat serta meninju, dan pakaian pintar ini bisa mengenali semuanya. Selain itu, ada juga demonstrasi permainan dance dan golf. Menurut Xenoma, nantinya pakaian-pakaian terkoneksi seperti e-Skin akan menjadi cara paling natural dalam berinteraksi dengan konten di internet.

Saat ini, e-Skin sudah bisa dipesan melalui Kickstarter, walaupun penawaran tersebut lebih ditujukan buat developer. Xenoma telah menyediakan platform open source sehingga fungsi e-Skin dapat diekspansi ke bidang desain, seni hingga musik. Di situs crowdfunding itu, e-Skin dapat dibeli seharga US$ 480.

Previous Story

“Kerja Bersama” Menyambut Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia

Next Story

Tesla Model S Berhasil Tempuh Jarak 1.000 Kilometer dalam Satu Kali Charge

Latest from Blog

Don't Miss

AI banyak dipakai dalam pembuatan game Firmament

AI Banyak Dipakai dalam Pembuatan Game Ini, Sejumlah Pemainnya Kecewa

Penggunaan generative AI di industri video game terus menuai kontroversi.

Amazon Dapatkan Kontrak dengan Studio Pembuat Film Sonic the Hedgehog, Kickstarter Buat Dewan Penasehat untuk Jajaki Blockchain

Amazon Studios mengungkap bahwa mereka telah mendapatkan kontrak dengan dj2