Dark
Light

Sansar Adalah Platform Social VR Garapan Kreator Second Life

1 min read
August 3, 2017

Tepat tanggal 3 Agustus ini, AltspaceVR resmi menutup layanan social VR-nya. Meski konsep yang ditawarkan cukup menarik, lambatnya pertumbuhan pasar VR pada akhirnya membuat langkah AltspaceVR terhenti. Kendati demikian, hal ini tidak mencegah developer lain untuk mematangkan konsep social VR ini.

Salah satunya adalah Linden Lab, yang dikenal lewat game online buatannya yang berjudul Second Life. Second Life masih terus beroperasi sampai detik ini, akan tetapi Linden Lab rupanya sudah menyiapkan ‘suksesornya’, yang diyakini bisa memberikan pengalaman yang bahkan lebih nyata lagi melalui virtual reality.

Dijuluki Sansar, ia boleh saja kita anggap sebagai Second Life versi VR, dimana para pemain dapat saling bertemu dan berinteraksi di suatu dunia virtual. Namun ketimbang hanya secara dua dimensi melalui monitor, Sansar menjanjikan pengalaman yang lebih immersive dengan bantuan VR headset seperti Oculus Rift dan HTC Vive.

Sansar

Sansar memegang slogan “created reality”, dimana dunia-dunia virtual yang bisa dieksplorasi merupakan hasil karya para pemain sendiri. Setidaknya sekarang sudah ada kurang lebih 1.700 dunia virtual yang dihasilkan oleh beberapa ribu kreator selama tahap preview yang cukup lama, dan Sansar sendiri sekarang sudah memasuki tahap “creator beta”, alias sudah bisa dijajal oleh publik.

Siapapun bisa menjadi kreator dalam Sansar tanpa membayar biaya sepeser pun. Lalu dari mana developer-nya mendapatkan uang? Apakah Sansar ke depannya bakal bernasib sama seperti AltspaceVR yang harus tutup karena persoalan finansial?

Sansar

Tidak. Sansar memang gratis, tapi Anda hanya bisa menciptakan tiga lahan atau dunia virtual saja. Kalau mau lebih, Anda harus membayar biaya berlangganan; bisa $10 per bulan, bisa juga $100 per bulan kalau Anda memang memerlukan hingga 20 lahan virtual.

Di samping itu, pemain juga bebas mendesain objek virtual-nya sendiri dan menjualnya ke pemain lain. Beberapa persen dari nilai transaksi akan masuk ke kantong Linden Lab, dan inilah yang sejatinya bisa membuat Sansar lebih sustainable ketimbang platform garapan AltspaceVR.

Sansar dikerjakan menggunakan engine rancangan Linden Lab sendiri, bukan Unreal, bukan Unity, bukan juga engine milik Second Life. Pemain – ataupun kreator yang tertarik menambah penghasilan – sekarang sudah bisa mencoba Sansar lewat Rift, Vive maupun secara 2D lewat PC.

Sumber: TechCrunch.

Previous Story

Kirim Uang via PayPal Sekarang Bisa Langsung dari Skype

Next Story

Vivo XPlay 7 Bakal Bikin Kejutan dengan 3 Kamera Belakang?

Latest from Blog

nubia V60 Design Hadir di Indonesia

ZTE Mobile Devices Indonesia secara resmi memperkenalkan smartphone terbarunya, nubia V60 Design di Indonesia. Smartphone ini dirancang dengan menghadirkan estetika dan teknologi,

Don't Miss

Play For Dream Technology Masuki Pasar Virtual Reality Asia-Pasifik

Dengan semakin berkembangnya medium hiburan saat ini, kehadiran teknologi-teknologi hiburan

Perfect Corp. Gunakan AI dan AR di Dunia Kecantikan

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) memang sempat