Dua tahun yang lalu, layanan pemasaran digital Jepang Speee memutuskan untuk berekspansi ke Indonesia. Bukan layanan yang sama yang dibuka, melainkan portal pekerjaan. Meskipun sudah ada sejumlah pemain besar di segmen ini, Speee melihat masih ada celah untuk mengembangkan layanannya. Job-Like hadir dengan konsep awal sebagai agregator lowongan pekerjaan, mengumpulkan data lowongan pekerjaan dari berbagai layanan.
Dua tahun kemudian Job-Like dianggap semakin relevan dan Speee tambah yakin dengan peluangnya. Di bulan Maret, Job-Like mulai membuka peluang bagi para klien untuk secara langsung memberikan lowongannya, kini mereka memiliki 60 ribu lowongan, dengan 20 ribu di antaranya adalah lowongan pekerjaan yang murni mereka peroleh sebagai portal pekerjaan. Lowongan yang disajikan difokuskan untuk lowongan white collar yang menyasar para profesional berpengalaman.
Kepada DailySocial, CEO Job-Like Keishi Iwasawa menyebutkan nama Job-Like berasal dari keinginan menambahkan nuansa “fun” untuk pekerjaan. Ia tidak menampik bahwa logo Job-Like, yang seperti Like-nya Facebook, ditujukan supaya seolah-olah orang melamar pekerjaan melalui Facebook.
Iwasawa mengklaim pertumbuhan Job-Like saat ini sangat cepat dan telah memiliki trafik 10 juta pageviews per bulan. Jumlah itu diklaim sudah masuk di jajaran top 3 untuk portal pekerjaan. Selain informasi lowongan, Job-Like juga memberikan informasi review perusahaan dan gaji, seperti halnya Glassdoor.
Saat ini Job-Like tidak mengenakan fee untuk setiap lowongan dimasukkan ke dalam layanannya, setidaknya sampai mereka mencapai target menjadi pemimpin pasar, yang kini dipegang JobStreet. Untuk mendukung operasionalnya di Indonesia, Speee disebutkan telah memberikan pendanaan sebesar 7 digit dollar per tahunnya.
Iwasawa menyebutkan pihaknya yakin teknologi Speee yang diaplikasikan untuk Job-Like bakal mendukung pertumbuhan layanan ini. Secara SEO, teknologi Job-Like diklaim membuat setiap lowongan berada di urutan atas layanan pencarian untuk keyword yang diharapkan. Di Jepang Speee disebutkan sangat peduli dengan kualitas teknologi yang digunakan, termasuk mengangkat pembuat bahasa pemrograman Ruby, Yukihiro Matsumoto, sebagai penasihat.
Selain menjadi pemimpin pasar di Indonesia, Job-Like berharap ke depannya bisa mereplikasikan layanan ini ke negara-negara lain di Asia Tenggara. Mereka juga bakal mengembangkan aplikasi mobile yang bisa digunakan awal tahun depan.