Layanan marketplace Bukalapak meresmikan kehadiran layanan investasi baru BukaEmas. Dengan dana minimal 3000-an Rupiah, konsumen bisa “mencicil” kepingan emas yang bisa mulai ditarik setelah nilainya setara 0,5 gram (sekitar 300 ribuan Rupiah dengan harga 1 gram emas kini hampir 600 ribu Rupiah). Bukalapak menjamin kepingan emasnya berasal dari Antam, sebagai bagian kerja sama kedua belah pihak, dan terakreditasi LBMA (London Bullion Market Association).
Layanan BukaEmas adalah layanan investasi kedua yang dikembangkan Bukalapak setelah BukaReksa. Tiga bulan sejak diluncurkan, BukaReksa yang mempermudah kepemilikan Reksadana Pasar Uang, sudah berhasil memiliki 30 ribu nasabah. Keduanya menggunakan BukaDompet sebagai basis dompet elektronik dan sementara ini hanya bisa diakses melalui desktop.
Co-Founder dan CEO Bukalapak Achmad Zaky dalam rilisnya mengatakan, “Kami melihat bahwa masyarakat Indonesia banyak yang ingin memiliki logam mulia, namun kepingan yang dijual umumnya harganya cukup tinggi. Dengan adanya BukaEmas ini, masyarakat dari berbagai kalangan bisa membeli emas dengan harga yang terjangkau.”
Sebagai layanan derivatif, platform BukaEmas mempermudah urusan jual beli produk emas. Secara sistem, konsumen tidak harus menyimpan sendiri produk fisik emas miliknya karena disimpan di “virtual box” Antam. Semua transaksi, baik saat membeli atau menjual, bisa dilakukan secara digital.
Jika konsumen ingin menyimpan emasnya secara fisik, BukaEmas memberikan fasilitas pengantaran barang ke alamat pembeli. Jaminan asuransi penuh diberikan jika ada kesalahan dari pihak logistik dalam proses pengiriman.
Diversifikasi layanan untuk pemberdayaan agen
Sebelumnya dalam acara temu media sekaligus buka puasa, Zaky menyampaikan beberapa hal terkait perkembangan bisnis Bukalapak. Secara umum kini pendapatan yang diperoleh Bukalapak mencapai 20 miliar Rupiah dari berbagai lini bisnis. Ia juga mengklaim fitur top up pulsa yang disediakan pihaknya adalah salah satu yang terbesar untuk Telkomsel.
Terhadap diversifikasi layanan yang kini menjadi bermacam-macam, Zaky menegaskan pihaknya tidak ingin berkompetisi dengan layanan digital lain. Ia menyebutkan strategi ini sebagai pemberdayaan 100 ribu agen Bukalapak yang tersebar di pelosok Nusantara.
Melalui agen, konsumen yang tidak punya akses langsung ke konektivitas internet bisa membeli berbagai barang, tiket kereta, dan berinvestasi. Strategi ini mirip dengan yang dilakukan Kudo, yang baru saja diakuisisi Grab, dan hal ini dirasa efektif untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas.
Emas adalah alat investasi tradisional yang sudah lama dikenal masyarakat. Kehadiran BukaEmas bakal menambah kemudahan berinvestasi, bahkan dengan nominal sangat kecil sekalipun.