Keputusan Kodak untuk kembali memproduksi film Ektachrome di awal tahun ini bisa menjadi indikasi akan bangkitnya kembali fotografi analog. Namun di era dimana kita selalu membagikan foto lewat media sosial, bagaimana analog bisa mengalahkan kepraktisan yang ditawarkan digital?
Di mata seorang programmer bernama Abe Fettig, ketimbang harus berdebat akan plus-minus dari masing-masing medium, kenapa tidak mempertemukan fotografi analog dengan kecanggihan digital saja? Abe sendiri mengaku menggemari fotografi analog, tapi ia selalu dibuat frustasi saat harus memindainya menjadi foto digital.
Merasa tidak ada solusi yang pas di hatinya, ia pun memutuskan untuk menciptakan aplikasi smartphone bernama FilmLab. FilmLab sederhananya akan mengubah ponsel Anda menjadi sebuah digitizer untuk film negatif, atau yang biasa kita sebut juga dengan istilah klise.
Cara menggunakannya terkesan sangat mudah. Cukup letakkan klise di atas sumber cahaya macam lightbox, lalu buka FilmLab di ponsel dan arahkan kamera ke atas klise. FilmLab kemudian akan menampilkan preview dari gambar positifnya, alias hasil akhirnya yang berwarna.
Tap salah satu gambar, maka FilmLab akan menampilkan hasilnya dalam resolusi penuh sekaligus meluruskan posisinya. Dari situ Anda tinggal memilih untuk menyimpannya ke memory ponsel atau langsung membagikannya ke media sosial.
Pengembangnya berniat untuk membuat FilmLab kompatibel dengan segala macam film kamera yang ada; minimal film 35 mm, 120 mm medium format dan slide, ujarnya. Aplikasinya sendiri nantinya bakal tersedia di Android dan iOS, sedangkan spesifikasi perangkat yang diminta tidak macam-macam, hanya kemampuan memotret dalam format RAW saja.
Saat ini pengembangnya sedang mengumpulkan dana di Kickstarter, dimana backer bakal mendapat akses awal pada versi beta-nya mulai bulan Juli mendatang. Versi finalnya sendiri bakal dirilis secara cuma-cuma, namun akan ada opsi in-app purchase untuk menyimpan lebih banyak hasil scan maupun kontrol yang lebih lengkap dan output berformat lossless.