Artikel ini adalah bagian dari seri edukasi Bitcoin oleh Luno (sebelumnya BitX) Indonesia.
Di artikel pertama, kami telah menjelaskan mengenai tiga karakteristik utama Bitcoin agar Anda dapat lebih memahaminya. Kini, kami akan mengulas mengenai bagaimana harga BItcoin ditentukan. Apakah ada yang mengontrol harga Bitcoin? Mengapa harga Bitcoin berubah setiap menit, bahkan setiap detik?
Analogi penentuan harga jeruk
Pertama-tama, ketahuilah bahwa cara kerja pergerakan harga Bitcoin sama seperti mata uang atau obyek lainnya. Mari kita ambil contoh bagaimana harga suatu obyek ditentukan, misalnya menggunakan jeruk sebagai perumpamaan. Berapa harga jeruk?
Jawabannya: tergantung. Penentuan harga jeruk dipengaruhi oleh dua hal berikut: harga yang diinginkan oleh orang yang menjualnya, dan harga yang diinginkan oleh orang yang membelinya. Jika Budi ingin menjual jeruk dengan harga Rp 3.000,- dan Sarah hanya mau membayar Rp 2.000,- maka deal tidak terjadi. Namun jika Budi dan Sarah sepakat dengan harga tertentu, misalnya Rp 2.500,-, maka deal terjadi dan transaksi berlangsung.
Selain itu, konteks dan lingkungan pasar juga akan mempengaruhi harga jeruk. Pada musim panas, lebih banyak orang mau membeli jeruk, sehingga harga jeruk akan naik. Atau jika ada bencana alam seperti banjir sehingga persediaan jeruk berkurang, semakin banyak orang kesulitan membeli jeruk sehingga harga jeruk juga akan naik.
Perbedaan jeruk dan uang
Penentuan harga Bitcoin sebenarnya sama seperti harga jeruk. Harga penawaran (dari mereka yang menjual) dan harga permintaan (dari mereka yang membeli) menentukan harga barang tersebut. Namun, ada sedikit perbedaan. Bitcoin dan mata uang lain sedikit berbeda dari jeruk karena mereka bersifat ‘homogen’. Satu dollar identik dengan dollar lainnya, satu Bitcoin identik dengan Bitcoin lainnya.
Jeruk, di sisi lain, dapat berbeda-beda tergantung ukuran dan kualitas jeruk tersebut, sehingga harga jeruk juga berbeda mengikuti ukuran dan kualitasnya. Jadi sebenarnya, lebih gampang menentukan harga Bitcoin atau mata uang karena sifat identik yang dimiliki uang tersebut.
Mata uang digital Bitcoin dan mata uang konvensional
Banyak orang tidak menyadari bahwa mata uang lainnya juga bekerja sama persis seperti Bitcoin – jika Anda sedang memegang koin atau uang kertas Rupiah di tangan Anda saat ini, pada saat yang bersamaan ada jutaan orang yang melakukan jual beli Rupiah, baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Jadi walaupun Anda merasa harga mata uang Anda cenderung stabil, sebenarnya harga Rupiah berubah secara terus menerus. Jika Anda ingin menukarkan Rupiah Anda ke mata uang lain, misalnya Dollar Singapura, mungkin Anda akan membayar dengan 10 lembar Rupiah Anda hari ini, namun pada hari berikutnya bisa saja Anda memerlukan 11 atau 9 lembar Rupiah.
Bitcoin bekerja persis seperti itu – Anda dapat membayangkannya seperti mata uang jenis baru dari apa yang Anda miliki sekarang. Perbedaan Bitcoin dan mata uang biasa (seperti Rupiah dan Dollar) ada pada entitas yang mengontrolnya. Contohnya, Rupiah dikontrol oleh Bank Indonesia (BI). Dengan begitu, BI akan melakukan kebijakan untuk mencegah adanya inflasi atau perubahan harga atau nilai Rupiah yang signifikan. Berbeda dengan Rupiah, Bitcoin tidak dikontrol entitas apapun.
Jadi, sebenarnya alasan mengapa harga Bitcoin lebih fluktuatif dibandingkan mata uang lainnya adalah tidak adanya satupun entitas yang mengontrol harga Bitcoin. Harga Bitcoin ditentukan oleh semua orang yang memiliki Bitcoin (berapapun jumlahnya). Jika Anda memiliki Bitcoin saat ini, Anda termasuk salah satu orang yang menentukan harga Bitcoin. Jika Anda tiba-tiba menjual semua Bitcoin Anda, maka harga akan bergerak turun (karena penawaran/supply kini bertambah). Begitu juga jika Anda tiba-tiba ingin membeli banyak Bitcoin, Anda telah berkontribusi pada jumlah permintaan (demand) Bitcoin, sehingga harga akan bergerak naik.
Sekarang bayangkan ada jutaan orang yang memiliki Bitcoin di dunia dengan harga jual dan harga beli yang berbeda-beda. Dengan mengumpulkan mereka semua, Anda akan mendapatkan nilai tengah pasar antara harga permintaan dan harga penawaran. Itulah harga Bitcoin pada saat itu.
–
Sebelumnya dikenal dengan nama BitX, Luno adalah platform jual, beli, kirim, terima, dan simpan Bitcoin di Indonesia. Luno tersedia di website, iOS, dan Android.