Begitu besarnya katalog film yang dimiliki Netflix, terkadang kita bingung harus menonton apa. Di situlah algoritma rekomendasi Netflix bekerja, menyuguhkan rekomendasi supaya kita bisa menemukan konten yang menarik secepat mungkin. Sayangnya, algoritma ini kurang begitu efektif karena mengandalkan sistem rating lima bintang.
Gampangnya, bintang lima buat Anda bisa jadi bintang satu buat saya. Masing-masing konsumen memiliki selera yang berbeda. Itulah mengapa Netflix memutuskan untuk menghapuskan sistem rating lima bintang dan menggantinya dengan yang lebih simpel: like atau dislike.
Netflix memang tidak menyebut sistem baru ini dengan istilah tersebut, namun setidaknya itulah yang muncul di benak saya ketika melihat icon “thumbs-up” atau “thumbs-down”. Kalau Anda tidak suka dengan filmnya, tinggal pilih opsi dislike, maka Netflix pun tidak akan merekomendasikannya lagi kepada Anda.
Tentunya film tersebut masih bisa Anda temukan lewat hasil pencarian, namun Netflix memastikan film itu tidak akan muncul lagi di homepage Anda. Sistem baru ini sejatinya banyak terinspirasi oleh aplikasi dating yang dipelopori Tinder.
Tujuan akhir yang ingin dicapai Netflix adalah memberikan rekomendasi yang lebih personal dan akurat buat masing-masing pengguna. Rating berbasis bintang tadinya akan digantikan oleh persentase cocok atau tidak film itu dengan selera Anda, dan ini didasari oleh like atau dislike yang Anda bubuhkan tadi, bukan berdasarkan popularitas film itu di kalangan pengguna lain.
Sejak sistem baru ini diuji coba, Netflix melihat kenaikan sebesar 200 persen dalam hal pemberian rating oleh pengguna. Singkat cerita, semakin sering Anda memilah-milah mana yang Anda suka dan mana yang tidak, semakin sempurna pula rekomendasi yang akan diberikan oleh Netflix.
Sumber: Netflix.