Teknologi pengisian daya nirkabel (wireless charging) bukanlah hal baru. Di tahun 2012, Nokia sudah membenamkan teknologi ini di seri Lumia yang menggunakan Qi wireless charging. Sejak saat itu, teknologi serupa terus berkembang di tangan pabrikan papan atas seperti Samsung, LG dan Google.
Tapi Sony tampaknya siap membawa teknologi pengisian daya nirkabel ke level baru. Belum lama ini perusahaan teknologi asal Jepang itu kedapatan mengajukan paten teknologi pengisian daya nirkabel dengan konsep baru. Dokumen paten tersebut menjelaskan cara kerja sebuah sistem antena yang memungkinkan perangkat, smartphone misalnya untuk mengirimkan daya dari stasiun pengisian daya nirkabel. Lebih jauh dijelaskan bahwa antena juga bisa mengirimkan tenaga listrik dari alat elektronik ke alat lainnya, misalnya dari satu ponsel ke ponsel lain.
Saat tertanam dalam sebuah smartphone, teknologi memungkinkan perangkat memindai sebuah lokasi untuk menemukan hotspot pengisian daya. Cara kerjanya mirip dengan pencarian perangkat Bluetooth atau hotspot tethering. Dan jika perangkat yang cocok dan mendukung ditemukan, seketika proses pengiriman listrik secara nirkabel akan dimulai untuk mengisi daya ponsel yang terhubung.
Yang menarik, paten ini pertama kali diajukan pada tahun 2014, menandakan bahwa Sony sudah lama memikirkan teknologi yang berpotensi mengubah banyak hal ini. Hanya saja, masih terlalu dini untuk mengharapkan kehadiran teknologi mutakhir ini di perangkat Sony keluaran terbaru. Bahkan mungkin juga belum untuk 2 tahun ke depan.
Sumber berita Softpedia dan header ilustrasi Whatafuture.