Di tengah fragmentasi dalam kehidupan yang disebabkan oleh banyaknya komponen pendukung ada sebuah tren yang mulai dinikmati, yakni gaya hidup minimalis. Banyaknya fasilitas nyatanya kadang justru mengantarkan sebuah kebingungan, yang mengarah pada lunturnya efektivitas dalam menjalani aktivitas keseharian, terutama aktivitas produktif. Gaya hidup minimalis dapat diartikan sebagai emulasi dari gaya hidup tradisional (cenderung sederhana) dengan pengaturan modern.
Joshua Fields Millburn dan Ryan Nikodemus menjadi dua sosok yang banyak dijadikan panutan dalam memulai hidup minimalis, terutama dalam menjangkau aktivitas produktif harian.
Dari definisi yang dipaparkan oleh Joshua, minimalis dalam gaya hidup modern berarti mengurangi konsumsi dan pemakaian perangkat dalam meningkatkan keseimbangan kerja dan hidup, serta untuk menjadi lebih mandiri. Ia menegaskan bahwa minimalis adalah sebuah proses perjalanan hidup, untuk menemukan waktu yang benar-benar diinginkan dalam keseharian.
Mengubah pola kerja dengan gaya minimalis
Sebuah realitas yang tidak dapat dielakkan, tak sedikir orang merasa terpaksa ketika harus datang ke kantor, mengerjakan beragam rutinitas yang membosankan. Sayangnya gaya hidup minimalis pun tak bisa mengubah semua itu. Yang dipusatkan justru bagaimana memfokuskan aktivitas dan membuat prioritas. Caranya seperti apa? Sesederhana berkata “tidak”. Mengatakan tidak untuk hal-hal yang kurang menjadi prioritas, sehingga memiliki kekuatan yang lebih besar untuk penyelesaian tugas spesifik.
Tren bekerja masa kini orang-orang selalu terbiasa berpikir, dengan menerima pekerjaan sebanyak-banyaknya maka value yang didapat pun akan berimbang, belum lagi dengan dalih untuk memberikan tantangan hidup. Nyatanya itu hanya akan membawa seseorang dalam kesibukan, bukan produktivitas. Kesibukan sendiri dapat menjadi perangkap. Orang yang menjalankan kesibukan terus-menerus dan terperangkap di dalamnya akan merasa sudah melakukan banyak hal, tapi tidak mendapatkan banyak hal.
Mengatakan tidak berarti mampu mengetahui dan menuliskan prioritas dalam hidup. Memastikan apa yang dikerjakan akan berdampak pada diri seseorang, sesuai dengan apa yang diinginkan orang tersebut. Berkata tidak untuk sesuatu, artinya berkomitmen berkata ya pada sesuatu yang lain, pun sebaliknya. Menempatkan diri untuk bersedia dimasukkan ke dalam pekerjaan dan jam yang sesuai. Sebagian dari kita ingin melakukan ragam aktivitas secara alami, namun seringkali kesibukan membuatnya carut marut.
Konsep minimalis juga menekankan pada kolaborasi dengan tim
Disadari betul bahwa perkerjaan saat ini menuntut kita untuk dapat bekerja sama dan berkolaborasi dalam tim. Ketika tolok ukur kesuksesan ada pada keberhasilan tim, maka dominasi individu (dalam kemampuan tertentu) hanya akan berdampak sangat kecil bagi perkembangan. Gaya bekerja minimalis mencoba menemukan kesetaraan dalam tim. Keterampilan menonjol individu hanya akan membuat seseorang terfokus sebagai individu.
Dimulai dengan menemukan nilai-nilai umum dalam rekan kerja, termasuk terkait penggunaan sumber daya. Hal ini untuk memastikan bahwa orang lain dapat berbagi dan menggunakan sumber daya yang sama, kendati berproses dengan cara yang berbeda, untuk mencapai tujuan kolektif yang sama.