Dark
Light

Empat Alasan ‘Agile Learning’ Dibutuhkan Startup

1 min read
March 6, 2017
Agile learning dibutuhkan startup / Pexels

Dunia startup yang sarat dengan perubahan dan bersifat dinamis terkadang membuat pendiri startup harus berpikir lebih keras agar bisa menjalankan bisnis yang ada. Selain untuk bisa mengembangkan produk dan layanan, perubahan dan dinamika tersebut juga dibutuhkan dalam industri startup yang bergantung kepada teknologi. Salah satu cara yang bisa diterapkan oleh startup adalah agile learning, atau proses pembelajaran secara tepat agar perusahaan bisa bergerak lebih cepat.

Istilah agile telah menjadi istilah yang banyak digunakan oleh startup dan perusahaan teknologi saat ini, karena terbukti mampu menciptakan inovasi segar berdasarkan riset, survei dan data yang ada. Agile learning ini bukan hanya wajib dipelajari oleh pendiri startup saja, namun juga anggota tim agar inovasi baru dan pengurangan hal-hal yang sudah tidak relevan untuk startup bisa diterapkan dengan benar.

Artikel berikut ini akan mengupas 3 hal yang wajib dicermati agar startup bisa menerapkan agile learning dengan tepat.

Menciptakan pemikiran positif untuk pertumbuhan

Proses pencarian kandidat dalam startup bukan hanya memperhatikan skill atau talenta saja, namun juga kemampuan mereka untuk bisa menerima perubahan dan pembelajaran dengan tepat dan cepat. Untuk itu pastikan Anda memilih dan memiliki anggota tim yang mampu mengadopsi perubahan dengan baik, menyerap semua informasi dan bersedia untuk melakukan perubahan dengan cepat. Intinya adalah, tumbuhkan pemikiran untuk menciptakan pertumbuhan yang positif dalam kultur perusahaan.

Lakukan uji coba

Salah satu faktor utama yang wajib diterapkan dari agile learning adalah kemampuan atau keinginan untuk melakukan percobaan dan mempelajari kemampuan baru yang relevan dan bersifat ‘fresh’ untuk startup.

Hal ini berguna ketika startup mulai mengalami kesulitan atau terhambat dalam suatu masalah. Dengan menerapkan cara-cara dari agile learning, Anda sebagai pendiri dan anggota tim lainnya dipancing untuk bisa menyelesaikan masalah berdasarkan uji coba demi mendapatkan solusi yang terbaik.

Kebiasaan untuk melakukan uji coba ini juga mampu memberikan motivasi agar anggota tim lebih fleksibel, mudah beradaptasi dan memiliki wawasan yang lebih terbuka tentang gambaran besar mencari solusi yang terbaik.

Fokus kolaborasi

Kolaborasi yang baik antara anggota tim yang satu dan lainnya bisa membantu agile learning lebih cepat dan lancar. Terima semua masukan, kritikan, perbedaan serta ide dan kreativitas yang ada. Akui kekuarangan yang ada dan berbagi ilmu serta pengetahuan kpada anggota tim lainnya.

Berikan bantuan kepada anggota tim yang membutuhkan dan posisikan diri Anda sebagai pemain yang mampu untuk melakukan kerja sama dengan semua anggota tim. Hal tersebut bukan hanya berlaku bagi anggota tim namun juga pendiri startup dan jajaran manajemen lainnya.

Tentukan waktu yang sesuai

Yang perlu dicermati saat startup Anda berniat untuk menerapkan agile learning adalah, jangan terlalu fokus kepada proses yang cepat, karena pada akhirnya hasil dari agile learning yang baik dan benar akan menghasilkan proses kerja yang cepat secara organik.

Agar agile learning bisa dengan baik diterapkan, lakukan riset serta pengumpulan data dengan baik dan berikan waktu yang cukup agar Anda sebagai pendiri dan anggota tim lainnya mengetahui dengan benar maksud dan manfaat agile learning tersebut.

Previous Story

Cerita Airbnb tentang Analisis Penyelesaian Masalah Pelanggan dengan Teknologi

Next Story

Kemenperin Dorong Pengembangan IKM Lewat Program e-Smart

Latest from Blog