Greenlight ialah sebuah sistem di mana pengguna Steam bisa menentukan game yang akan dipublikasi di platform distribusi tersebut. Di sana, developer bisa mengungkap info mengenai permainan garapan mereka serta mengunggah versi belum jadinya agar bisa dicoba. Meski terdengar menjanjikan, Valve sendiri sudah lama diketahui ingin menggantinya dengan metode yang lebih baik.
Tiga tahun lebih setelah mengutarakan rencananya itu, Valve akhirnya mengumumkan secara resmi agenda untuk menyingkirkan Greenlight. Hal ini merupakan sebuah langkah besar bagi sang penyedia jasa distribusi digital terbesar di dunia itu dan juga buat para developer karena dalam perjalanannya selama hampir lima tahun, Greenlight secara nyata mempercepat pertumbuhan game di Steam dan membuat ekosistemnya jadi beragam.
Berkat Greenlight, pengguna Steam disuguhkan beragam pilihan game independen menarik dari mulai permainan strategi 4X sampai visual novel. Kendalanya, para developer mengaku kesulitan untuk membuat kreasi mereka dilihat konsumen di tengah sesaknya kerumuman permainan yang ada di sana. Sebagai jalan keluarnya, Valve Corporation akan meniadakan Greenlight dan menggantinya dengan Steam Direct.
Steam Direct disiapkan untuk menjadi metode publikasi game yang lebih mudah dan ‘lebih langsung’. Caranya? Developer diminta mengisi formulir dan membayarkan uang pendaftaran – prosesnya mirip membuka rekening di bank. Kemudian pihak Valve akan melakukan pengecekan sederhana buat memastikan permainan tersebut bisa berjalan di sistem operasi serta memeriksa apakah aplikasi itu betul-betul menyimpan elemen game.
Valve tidak membatasi jumlah permainan yang bisa developer daftarkan serta memperbolehkan hampir semua tipe dan genre untuk berpartisipasi di sana. Sang pengembang Steam sendiri belum menyebutkan secara rinci berapa biaya pendaftarannya, namun angkanya diperkirakan berkisar antara US$ 100 sampai US$ 5.000 per judul. Uang tersebut akan dikembalikan ke developer jika game terjual dengan baik. Cara ini bisa dianggap sebagai motivator agar developer sungguh-sungguh dalam menggarap kontennya.
Lewat Steam Direct, platfome game Valve tersebut jadi lebih menyerupai Google Play atapun Apple App Store. Perbedaannya terletak pada kemudahan user untuk menemukan game yang sesuai dengan minatnya serta judul-judul berkualitas. Semakin permainan itu bermutu, Valve ingin ada lebih banyak orang yang mengetahuinya.
Valve kabarnya masih mengumpulkan saran dan masukan sebelum menentukan biaya Steam Direct. Rencananya, sistem ini akan mulai diimplementasikan pada musim semi 2017, boleh jadi di akhir bulan Maret nanti.
Sumber: Gamasutra & Venture Beat.