Di lihat dari model bisnisnya, layanan e-commerce di Indonesia kebanyakan berbentuk marketplace. Kemudian di dalam konsep marketplace ini juga banyak dieksplorasi untuk mendapatkan pangsa pasar yang unik. Salah satunya yang coba mengembangkan lagi konsep marketplace adalah Sellter. Dengan membawa jargon “social marketplace” Sellter mencoba menawarkan cara mudah berbelanja menggunakan aplikasi mobile.
Sellter yang sudah memasuki versi 1.30 di Google Play dan versi 1.1.1 di Apps Store mengedepankan kenyamanan dan kemudahan berbelanja sebagai salah satu keunggulannya. Sellter sendiri disebut memiliki beberapa keunggulan lain, seperti 100% penjualan tanpa komisi, pilihan berbagai macam metode pembayaran dan sistem keamanan transaksi. Dengan segala kemudahan dan kecanggihan yang ditawarkan tampaknya Sellter harus masih berjuang ekstra untuk menembus persaingan marketplace yang telah lebih dulu dikenal masyarakat.
Digagas oleh Alvin sebagai CEO, Alice Norin sebagai CMO dan Sandy sebagai CTO Sellter tahun ini mencoba mulai membangun komunitas sembari terus melakukan perbaikan produk, salah satunya dengan mencari talenta berbakat untuk bergabung dengan Sellter.
Persaingan di Indonesia
Jika dilihat sekilas tidak ada yang berbeda dengan bisnis modal Sellter dengan marketplace lain, pun dengan marketplace yang melakukan pendekatan ke arah mobile, seperti halnya Shopee, Coral (yang akhirnya pivot menjadi Prism), Carousell dan beberapa lainnya. Persaingan ketat marketplace akan terus berlanjut.
Sellter dengan pendanaan Seed Investment yang di dapat dari Andy Zain dan Jas Kapital saat cukup optimis untuk bersaing dengan e-commerce dengan model bisnis serupa. Kurang lebih sejak pertama kali di luncurkan November silam Sellter telah mendapatkan 92 ribu kali unduhan dengan total produk tercatat mencapai 17 ribu. Alvin juga menjelaskan saat ini ada 38 selebritis yang menjual barang bekasnya di Sellter dan membantu mempromosikan Sellter.
“Kami yakin Sellter dapat diterima oleh masyarakat karena kami melihat begitu banyak orang-orang berjualan menggunakan social media. Kami menghadirkan marketplace yang fun seperti social media. Umumnya pengguna Sellter masuk ke app kami untuk melihat barang-barang yang terlebih dahulu, jika mereka melihat ada produk yang menarik mereka akan berinteraksi dengan penjual dengan cara comment atau private message,” terang Alvin.
Di sektor marketplace sekarang butuh usaha ekstra untuk menarik perhatian masyarakat. Nama-nama besar sudah mulai melebarkan sayapnya dengan memperbanyak opsi penjualan dan turun ke akar rumput dengan memberikan pelatihan-pelatihan atau hal lainnya yang langsung bersentuhan dengan masyarakat. Beberapa situs marketplace pun tumbang. Bukan hanya Sellter, marketplace baru lainnya juga harus mencari nilai lebih dari bisnisnya masing-masing. Untuk bisa tetap bersaing.