Dark
Light

Empat Hal yang Mempengaruhi Keseimbangan Inovasi Produk dan Pemasaran

1 min read
November 11, 2016

Inovasi dan pemasaran memiliki relasi yang saling berkaitan satu dan lainnya. Tanpa inovasi tidak akan ada produk yang dipasarkan, tanpa adanya kegiatan pemasaran produk yang terbukti bekerja dengan baik tidak akan bisa tersebar dan dikenal dengan baik ke publik tanpa adanya kegiatan pemasaran yang agresif. Untuk itu diperlukan keseimbangan yang tepat antara inovasi dan kegiatan pemasaran saat menjalankan bisnis, dalam hal ini adalah startup.

Divisi lainnya seperti customer service, human resources, finance hingga operational menjadi divisi pendukung yang sangat membantu namun pada akhirnya tanpa adanya inovasi produk dan pemasaran, perusahaan tidak akan bisa berjalan dan berkembang dengan baik.

Seperti apa penerapan inovasi dan kegiatan pemasaran yang selaras? Artikel berikut ini akan membahas 4 poin penting yang perlu dicermati.

Sisihkan dana lebih untuk inovasi dan pemasaran

Cara terbaik untuk bisa meningkatkan pendapatan adalah dengan menambah jumlah pengeluaran untuk keperluan inovasi produk dan kegiatan pemasaran. Biaya lain boleh saja ditekan pengeluarannya seperti gaji pegawai hingga pengeluaran untuk penjualan barang, namun agar terciptanya keseimbangan, prioritaskan pengeluaran inovasi dan pemasaran.

Saling melengkapi

Idealnya inovasi produk dan kegiatan bisa saling melengkapi satu dan lainnya, dengan demikian akan tercipta stabilitas yang datang dari adaptasi tersebut. Jangan biarkan inovasi produk Anda lebih dominan dari kegiatan pemasaran, sebaliknya pastikan produk Anda dapat bekerja dengan baik sebelum kegiatan pemasaran secara masif dilancarkan.

Lakukan kegiatan pemasaran sendiri didukung data dan riset

Teknologi bukan hanya membantu untuk mempermudah kehidupan namun juga mampu untuk melancarkan kegiatan yang dulunya dilakukan secara konvensional. Salah satunya adalah menyerahkan kegiatan pemasaran kepada agensi kehumasan (PR).

Kini berkat kehadiran teknologi Anda sebagai pemilik usaha dapat menentukan sendiri kegiatan pemasaran apa yang ingin dilancarkan berdasarkan survei, riset, pemanfaatan data yang dimiliki. Dan platform pemasaran yang dipilih. Pemilik usaha juga harus mampu mengetahu dengan jelas kegiatan pemasaran seperti apa yang tepat untuk dilakukan kepada target pasar.

Terapkan kegiatan pemasaran yang tepat dan hindari ‘hard selling

Ketika perusahaan secara agresif melakukan kegiatan ‘hard selling‘ yang terlalu berlebihan hal ini bisa diartikan kegiatan pemasaran tidak berjalan dengan baik. Idealnya adalah ketika riset, survei dan target pasar telah ditentukan, kegiatan pemasaran bisa berjalan dengan lancar dengan memanfaatkan channel-channel yang ada (berbayar atau gratis). Intinya adalah ciptakan produk yang berfungsi dengan baik dan disukai oleh orang banyak, dengan demikian kegiatan pemasaran akan berjalan dengan seimbang tanpa adanya kegiatan ‘hard selling’ yang berlebihan.

Previous Story

Deals@DS Minggu Ini (11 – 17 November 2016)

Next Story

Nikon Umumkan D5600, Kini Dibekali Fitur SnapBridge dan Time Lapse yang Lebih Sempurna

Latest from Blog

Don't Miss

Indigo Impact Report 2021

Laporan DSInnovate: Dampak Program Inkubator dan Akselerator untuk Ekosistem Startup Indonesia

Menurut data terbaru yang dirangkum laporan e-Conomy SEA 2021, ekonomi
Jefrey Joe berbagi pengalamannya dalam membantu founder mencari dan mengeksekusi model bisnis

Mengupas Serba-Serbi Model Bisnis pada Startup

Startup tak melulu bicara soal merealisasikan ide menjadi sebuah produk.