Indonesia dikenal sebagai negara maritim yang kaya akan hasil lautnya. Sama seperti komoditas lainnya, potensi hasil laut ini semestinya bisa dioptimalkan lagi dengan tren teknologi digital yang semakin hari semakin akrab dengan masyarakat Indonesia. Salah satu layanan digital yang hadir untuk memperjuangkan hal tersebut adalah PasarLaut. Sedikit berbeda dengan kebanyakan bisnis e-commerce, PasarLaut mencoba menghubungkan koperasi-koperasi perikanan dengan para pembeli iklan sekelas bisnis seperti eksportir, perusahaan pengolah ikan, termasuk juga hotel dan restoran.
PasarLaut menurut salah satu founder-nya Farid Naufal Aslam juga bisa disebut sebagai Online Trading Platform yang khusus menyediakan suplai ikan secara konsisten dan berkelanjutan dari kelompok nelayan dan koperasi perikanan. Selain itu PasarLaut juga memberikan data harga dan stok komoditas perikanan secara real-time dan membukanya untuk masyarakat luas, sehingga diharapkan masyarakat dari berbagai daerah juga bisa melakukan trading komunitas perikanan secara efisien. Saat ini PasarLaut sendiri melayani pembelian komoditas perikanan dalam jumlah besar dengan kuantitas di atas 100 Kg.
“Pasarlaut menghubungkan Koperasi Perikanan yang merupakan titik supply awal dengan pembeli B2B akhir seperti eksportir, perusahaan pengolahan ikan, juga hotel dan restoran. Koperasi perikanan ini, yang beranggotakan nelayan tradisional, mengumpulkan hasil tangkapan nelayan melalui mekanisme pelelangan ikan. Dengan begitu, PasarLaut membantu nelayan-nelayan tradisional ini mendapatkan akses pasar yang lebih luas dan harga yang lebih baik. Selain itu, PasarLaut juga membantu menyelesaikan masalah Customer (eksportir, perusahaan pengolahan, hotel/restoran) yang sering mengalami masalah kesulitan mendapatkan stok berkelanjutan untuk bisnisnya,” terang Farid.
Selain itu PasarLaut juga berharap bisa membantu nelayan untuk memberikan transparansi informasi mengenai harga dan memperpendek supply chain dari perdagangan ikan di Indonesia.
Hal yang menjadi tantangan PasarLaut
Farid kepada DailySocial menjelaskan saat ini PasarLaut merupakan salah satu layanan yang memang sedang dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan di sektor perikanan. Terlebih dengan fokus pemerintah saat ini yang tengah getol meningkatkan produksi di sektor maritim.
“Ketika melakukan validasi market dengan menguji coba transaksi di PasarLaut saat ini, kami mendapatkan inquiry sampai 3000 ton komoditas perikanan, walaupun tidak semua bisa dipenuhi mitra koperasi kami. Ini membuktikan bahwa potensi di industri ini memang besar,” terang Farid.
Hal yang saat ini masih menjadi tantangan adalah infrastruktur. Menurut Farid dengan kurang meratanya infrastruktur membuat biaya logistik cukup tinggi. Selain itu pelayanan di sektor logistik dirasa masih perlu banyak ditingkatkan seperti permasalahan delay yang bisa berimbas pada menurunnya kualitas ikan.
PasarLaut beroperasi di bawah dukungan PT Aruna Jaya Nuswantara masih terus berusaha menyempurnakan platform sambil terus menyebarkan penggunaan PasarLaut di beberapa titik koperasi perikanan di Indonesia yang sejauh ini sudah ada 44 koperasi perikanan di seluruh wilayah Indonesia yang bergabung dengan PasarLaut.