Twitter secara mengejutkan merilis pengumuman rencana penutupan aplikasi Vine, padahal startup yang mereka beli di tahun 2012 itu belum genap berusia lima tahun. Keputusan Twitter yang lebih memilih menutup layanan ketimbang menjualnya cukup disayangkan. Pasalnya, Vine masih mempunyai basis pengguna loyal yang cukup tinggi kendati secara umum disebut cenderung mengalami penurunan.
Keputusan menutup Vine tentu bukan keputusan gegabah yang diambil dengan singkat. Apa resiko dan kebaikan bagi mereka tentu telah dipikirkan oleh orang-orang hebat berpengalaman puluhan tahun di jajaran Twitter. Hanya mukjizat-lah yang bisa mencegah Twitter untuk mematikan Vine.
Vine boleh ditutup, tapi tidak dengan orang-orang yang dulu menjadi kreatornya.
Yap, co-founder Vine Rus Yusupov dan Colin Kroll dikabarkan sedang mengembangkan aplikasi sosial baru bernama HYPE. Meski bukan diposisikan sebagai pengganti Vine, tetapi langkah ini tampak seolah-olah sengaja disiapkan untuk mengantisipasi kematian Vine.
Apapun itu, HYPE berpotensi menjadi “hype” baru di ranah mobile. Ini adalah aplikasi video live streaming (siaran langsung) seperti halnya Periscope, Facebook Live dan Meerkat. Ups, tidak dengan Meerkat, sebab mereka sudah lebih dulu mundur dari pentas persaingan. Tapi ya, fungsinya mirip dengannya. Bedanya, HYPE disebut-sebut menawarkan fitur-fitur tambahan seperti tambahan musik dan animasi untuk memperkaya video siaran.
Aplikasi HYPE saat ini masih dalam tahap beta, dan baru tersedia untuk perangkat iOS. Tapi tentu ada kemungkinan besar ia juga akan menyambangi platform Android dan Windows setelah versi finalnya dirilis.
Pertanyaannya, apakah kita masih membutuhkan aplikasi live streaming mengingat saat ini sudah ada beberapa pilihan aplikasi dengan fungsi yang sama? Mungkin tidak. Tapi, di rimba piranti lunak berbasis mobile, siapapun punya peluang. Begitu juga dengan HYPE. HYPE berpeluang merebut hati pengguna Periscope atau Facebook Live jika mereka mampu menghadirkan sesuatu yang tidak pengguna dapatkan di kedua aplikasi tersebut. Seperti yang dilakukan oleh Snapchat. Masuk ke ranah yang dihuni sejumlah raksasa, Snapchat sukses mencuri perhatian dengan fitur-fiturnya yang berbeda. Bahkan kini justru Facebook lah yang sibuk “menjiplak” Snapchat.
Sumber berita NDTV.