Masih ingatkah Anda saat Leia mengirim pesan hologram pada Obi-Wan di film Star Wars pertama? Teknologi display seperti ini sudah lama muncul dalam karya-karya sci-fi, bahkan sudah mulai dikembangkan sejak pertengahan abad ke-20. Di era modern, penjelmaan teknologinya tersaji lewat AR dan mixed reality, tapi kapan kita memperoleh display hologram sungguhan?
Inventor asal Texas, Jaime Ruiz-Avila, punya kejutan buat kita semua. Lewat Kickstarter, sang kreator jebolan Virginia Tech itu memperkenalkan Holovect – singkatan dari holographic vector display – yaitu device yang diklaim sebagai layar hologram desktop pertama di dunia karena betul-betul mampu menggambar objek tiga dimensi di udara dengan cahaya. Menariknya, basis dari Holovect sebetulnya bukanlah teknologi hologram sejati.
Dalam versi pengembangannya, Holovect memiliki wujud tidak biasa, dirancang untuk ditaruh di atas meja. Device memiliki dua bagian utama: unit penembak laser dan ‘unit modifikasi udara’. Bagi Ruiz-Avila, teknik ini bukanlah metode hologram sejati, karena istilah hologram sebetulnya mengacu pada upaya merekam cahaya demi menghasilkan gambar 3D. Holovect sendiri mengusung metode proyeksi.
Prinsip kerja Holovect sebetulnya terbilang sederhana. Ruiz-Avila dan timnya menemukan cara untuk menghasilkan udara dengan indeks refraksi berbeda, gunanya ialah buat memantulkan (atau menangkap) sinar laser. Dengan mengendalikan arah laser ke udara yang telah dimodifikasi, komputer mampu ‘menempatkan’ pixel ataupun voxel 3D. Versi mark II Holovect kabarnya sanggup menggambar 50 benda dalam satu detik di area seluas 12-sentimeter persegi.
Kemampuannya memang unik, tapi apa fungsi praktisnya? Ruiz-Avila menjelaskan bahwa Holovect bisa dimanfaatkan buat memvisualisasikan model sebelum dicetak printer 3D. Ada dua cara: pertama dengan meng-import file STL dan mengubahnya ke format vect atau tinggal divisualisasi secara langsung. Keduanya dimaksudkan untuk memastikan desain lebih presisi serta meningkatkan efisiensi di bidang produksi karena menghemat waktu dan material.
Selain itu, Holovect juga dapat diterapkan dalam visualisasi data yang diperoleh dari pemindai 3D atau scan tomography. Tentu saja teknologi ini juga bisa dipakai buat iklan ataupun branding sebuah produk. Berbekal ekosistem dan software open source, developer berupaya membebaskan siapapun untuk berkreasi – memanfaatkan Holovect sebagai tool produktif, medium penyajian karya seni hingga platform permainan.
Jika Anda tertarik, Holovect Mk. II dapat dipesan di Kickstarter seharga US$ 800, rencananya akan mulai dikirim ke backer pada bulan Maret sampai Juni 2017.