Dark
Light

Mengenal Elastisitas Cloud Computing untuk Startup

1 min read
October 12, 2016
Ilustrasi cloud computing dalam bisnis / Pixabay

Sulit untuk dibantah bahwa perkembangan ragam inovasi bisnis startup yang ada saat ini semakin berwarna dan membawa manfaat bagi hidup banyak orang. Tak pelak, kemajuan ini membutuhkan sokongan teknologi yang mumpuni, mengingat akselerasi bisnis startup memiliki dinamika cukup tinggi. Salah satu alternatif yang dinilai mampu menjadi solusi andal adalah pemanfaatan teknologi cloud computing di lini startup. Banyak ragam keuntungan yang ditawarkan melalui layanan tersebut.

Salah satu keuntungan yang ditawarkan dari sifat cloud computing ialah elastisitas, sebuah kemampuan yang dapat dipertimbangkan oleh perusahaan startup di tengah perjalanan bisnisnya yang masih sering mengalami pasang-surut. Elastistas kerap dikaitkan dengan pengaturan daya dari sistem cloud (dalam hal ini stack/instace server) dalam scaling-up atau scaling-out, tanpa perlu mengganggu operasional sebuah sistem secara keseluruhan.

Laju bisnis startup yang identik naik-turun tentu membutuhkan kemampuan elastisitas dalam teknologi server sebagai fondasinya. Kadang sumber daya yang dibutuhkan tinggi, saat harus menghadapi traksi pengunjung yang besar, namun tak jarang juga harus menyesuaikan dengan angka kunjungan yang terbatas. Dengan elastisitas cloud, startup bisa lebih mudah mengelola sumber daya yang dimiliki, entah itu untuk menambahkan atau mengurangi, sesuai dengan kebutuhannya. Dampak yang akan dirasakan pasca proses scaling pun akan terasa minim dan bahkan bisa jadi tidak akan terasa dampaknya sama sekali terhadap layanan yang sedang hidup.

Pilihan perusahaan startup yang jatuh kepada layanan cloud computing memang seringkali didasari oleh bahasan tentang anggaran. Startup tentu mencari layanan hemat dengan efek bisnis hebat, termasuk dalam soal elastisitas cloud tadi.

Sebuah fitur dari produk Alibaba Cloud yang menggambarkan elastisitas penggunaan cloud. / Alibaba Cloud
Sebuah fitur dari produk Alibaba Cloud yang menggambarkan elastisitas penggunaan cloud. / Alibaba Cloud

Layanan hemat harus dipilih tanpa melupakan fitur komputasi cloud yang baik juga di sisi lain. Seperti yang dibahas sejak awal, bahwa variasi bisnis startup semakin berwarna sekarang. Karenanya, variasi dari CPU, memory, disk drive, dan bandwidth yang mumpuni juga diperlukan untuk kebutuhan-kebutuhan spesifik dari tiap-tiap startup. Semisal, untuk aspek bandwidth dan memori, cloud yang disewa startup sebaiknya mempunyai kapabilitas dalam upgrading secara cepat tanpa perlu mengalami down time sedikit pun.

Melihat kehadiran teknologi seperti ini, para pemilik startup seharusnya mulai sadar bahwa mereka tidak perlu lagi menyiapkan dana yang bengkak di awal penyewaan cloud computing. Sifat elastis dari produk cloud computing memungkinkan para wirausahawan teknologi untuk menggunakan anggaran sesuai kebutuhan, agar stabilitas operasional bisnis tetap terjaga dan berimbang.

Disclosure: Artikel ini adalah advertorial hasil kerja sama DailySocial dengan Alibaba Cloud.

Previous Story

Respawn Ungkap Visi Mereka di Belakang Pembuatan Mode Singleplayer Titanfall 2

Next Story

Survei DailySocial: Pengembang Mobile Game Lokal Masih Belum Begitu Dikenal Responden

Latest from Blog

Don't Miss

NTT DATA Perluas Kehadiran di Indonesia dengan Pusat Data Baru

NTT DATA Perluas Kehadiran di Indonesia dengan Pusat Data Baru

Pusat Data Jakarta 2 Annex (JKT2A) dijadwalkan rampung pada awal

Kolaborasi Antar Alibaba Cloud dan MediaTek Hadirkan Generative AI di Smartphone

Kolaborasi strategis antara Alibaba Cloud, penyedia layanan cloud terkemuka di