Penghentikan penjualan Galaxy Note 7 dan polemik yang menyertainya membuat Samsung dalam situasi yang tidak mengenakkan. Kini, semestinya mereka sadar memerlukan langkah konkrit nan cepat untuk memperbaiki reputasinya yang ternodai.
Pasca mengambil langkah untuk menghentikan seluruh penjualan dan produksi Galaxy Note 7, Samsung tampaknya bakal mengalihkan fokus untuk membangun generasi terbaru seri S dengan pendekatan yang lebih “aman”. Salah satu langkah penting yang menurut sejumlah orang perlu diambil adalah, berhenti terburu-buru meracik perangkat. Banyak orang menganggap kegagalan Galaxy Note 7 dikarenakan Samsung kejar tayang demi mengantisipasi kedatangan iPhone 7.
Kini, Samsung punya kesempatan emas untuk memperbaiki reputasinya.Yaitu melalui generasi penerus Galaxy S7 yang mudah untuk menerka namanya, yakni Galaxy S8.
Dari selentingan kabar yang berhembus di Tiongkok disebutkan bahwa Samsung Galaxy S8 bakal menampilkan sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah ada. Variannya disebutkan bakal hadir dalam dua pilihan, satu varian menggunakan layar Super AMOLED dengan resolusi 2K selebar 5,1 inci. Dan varian lainnya mempunyai resolusi 4K dengan penampang 5,5 inci.
Dua varian tersebut seperti sebelum-sebelumnya bakal dimotori oleh dapur pacu yang berbeda pula. Satu varian bakal dihuni Snapdragon 830, sementara lainnya oleh Exynos 8895.
Selain rumor soal kamera ganda, Samsung Galaxy S8 juga dipercaya bakal menjadi ajang debut bagi teknologi terbarunya, Viv. Asisten virtual yang baru saja mereka akuisisi beberapa hari yang lalu. Viv akan menggantikan fitur S Voice yang selama ini jadi andalan seri Galaxy dalam menerima perintah suara.
Samsung dikabarkan bakal menggenjot pengembangan Galaxy S8 lebih cepat dari jadwal semestinya. Langkah ini diambil sebagai upaya menghapuskan “dosa” akibat kegagalan Galaxy Note 7. Tapi, langkah ini juga dikhawatirkan bakal jadi bumerang yang bisa mengakibatkan Samsung kembali melakukan blunder yang justru akan menimbulkan tragedi lainnya.