Ninja Van, perusahaan logistik asal Singapura, meresmikan Indonesia sebagai negara ekspansi berikutnya. Dengan brand Ninja Xpress, perusahaan mencoba memberikan solusi revolusioner untuk industri e-commerce Indonesia.
Seperti diketahui, Ninja Van mendapatkan pendanaan seri B sebesar $30 juta pada April 2016 dari The Abraaj Group, Monk Bukit Ventures, B Capital Group, dan Yahoo Japan Capital. Sebagian dananya digunakan manajemen untuk pengembangan bisnis di Indonesia.
Indra Wiralaksmana, Country Head Ninja Xpress, mengatakan sebenarnya Ninja Van sejak awal tahun ini sudah melakukan tes pasar di Indonesia. Setelah mendapatkan pendanaan baru, bisnis di Indonesia mulai diseriusi dengan memperbanyak jumlah mitra e-commerce dan armada kurir hingga akhirnya diresmikan pada Selasa, (6/9).
Sama seperti pemain asing lainnya, manajemen Ninja Van, lanjut dia, melihat Indonesia sebagai pasar yang sangat berpotensi, terutama dari pertumbuhan e-commerce selama beberapa tahun terakhir. Fase-fase saat ini merupakan saat terpenting untuk masuk ke pasar Indonesia.
“Pelaku e-commerce menuntut layanan pengantaran paket yang efisien dan dapat diandalkan. Inilah salah satu alasan kami hadir,” ujarnya.
Menurut Indra, layanan utama yang ditawarkan Ninja Xpress adalah terintegrasinya sistem teknologi dengan situs klien. Hal ini memungkinkan pelanggan untuk tracking secara benar-benar real time, mulai dari paket saat dibungkus oleh penjual, masuk ke gudang, hingga pengiriman. Setiap perpindahan paket, ada notifikasi SMS yang masuk ke pembeli.
Solusi ini mencoba membantu menjawab keresahan pembeli online yang selama ini sering mengalami masalah karena lamanya waktu kedatangan paket dan tidak sesuai dengan keterangan yang tertera saat dilacak. “Kami benar-benar real time, tidak sekedar gembar gembor layanan tracking semata. Sebab kami memiliki barcode unik yang selalu diperiksa saat paket mengalami perpindahan proses.”
Ninja Xpress memiliki dua sasaran segmen klien, untuk kalangan e-commerce dan ritel. Dengan klien e-commerce, sudah ada beberapa brand besar yang sudah tergabung seperti Berrybenka, Tokopedia, Lazada, Shopee, Zalora, dan lain-lain. Adapun lokasinya kini sudah berada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, dan Medan.
Untuk menjangkau segmen ritel, perusahaan menggunakan gerai Ninja Point. Saat ini jumlahnya baru 5 gerai, yakni di Thamrin City, ITC Cempaka Mas, ITC Mangga Dua, ITC Kuningan, dan Pusat Grosir Cililitan (PGC). Ditargetkan sampai akhir tahun akan menambah 50 gerai. Terhitung, kini Ninja Xpress sudah memiliki 1.000 armada kurir mobil dan motor.
Ninja Xpress juga memberikan layanan cash on delivery (COD) untuk pembeli dari klien e-commerce. Untuk menjamin keamanan uangnya, kurir akan dibekali dengan aplikasi Ninja Xpress. Setelah kurir menerima uang, mereka wajib melakukan konfirmasi. Secara sistem terintegrasi baik pihak merchant e-commerce dan pembeli akan mendapat notifikasi bahwa paket sudah diantar dan uang sudah diterima.
“Dengan adanya transparansi dan real time tracking, semua bisa dilacak dengan baik. Merchant tidak perlu khawatir uang COD akan tetap masuk sesuai waktunya.”
Beri diferensiasi
Dari beberapa pemain logistik di Indonesia, hampir seluruhnya sudah menggunakan layanan fitur real time tracking. Namun, apa yang membedakan Ninja Xpress dengan yang lainnya? Danu Wicaksana, Managing Director Berrybenka, menjelaskan dari beberapa pemain logistik yang sudah bermitra dengan perusahaan, hanya Ninja Xpress yang memiliki akurasi hampir 100%.
Fitur real time tracking yang dimiliki Ninja Xpress sangat berguna bagi perusahaan dalam menjaga kepercayaan konsumen. Dia menambahkan, tidak semua perusahaan logistik memiliki tingkat tanggung jawab yang tinggi ketika mengirimkan paket.
“Dari kacamata user, tracking itu sangat penting sebab konsumen ingin barangnya cepat datang. Dengan transparansi, kekhawatiran konsumen barangnya tidak datang on time bisa diminimalisir,” pungkas Danu.