Sebelum GoPro memperkenalkan Hero5 atau nama apapun yang mereka berikan pada action cam selanjutnya, sekarang adalah momen yang tepat bagi pabrikan lain untuk mencuri start. Garmin adalah salah satu yang bergerak cepat dengan mengungkap action cam terbarunya, Virb Ultra 30.
Virb Ultra 30 membawa peningkatan yang sangat pesat dibanding kedua pendahulunya. Namanya mengindikasikan kemampuan utamanya, yakni merekam video Ultra HD alias 4K dalam kecepatan 30 fps, atau bisa juga untuk mengabadikan video slow-motion 240 fps dalam resolusi 720p.
Menemani sensor 12 megapixel tersebut adalah sistem image stabilization 3-axis yang siap menstabilkan dan memuluskan perekaman di bermacam kondisi. Garmin tak lupa menyematkan mikrofon bersentivitas tinggi, yang diyakini bisa menangkap audio berkualitas meski kamera terbungkus oleh casing anti-airnya yang tahan hingga kedalaman 40 meter.
Akan tetapi perubahan terbesar yang dibawa Virb Ultra 30 adalah sistem kontrol berbasis suara, persis seperti yang kita jumpai pada mayoritas smartphone terkini. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mengoperasikan kamera tanpa mengandalkan tangannya sama sekali; cukup ucapkan kalimat seperti “OK Garmin, start recording” atau “OK Garmin, remember that” untuk menandai momen tertentu dalam hasil rekaman.
Aplikasi pendamping Virb di smartphone kini juga telah mendukung fitur live streaming ke YouTube. Lewat aplikasi ini pula pengguna bisa menambatkan data-data seperti kecepatan atau tingkat ketinggian pada video yang semuanya dikumpulkan oleh sensor-sensor milik kamera, sebuah fitur yang dipopulerkan oleh Virb X dan Virb XE tahun lalu.
Secara desain, Virb Ultra 30 tampak semakin mirip dengan GoPro. Sisi belakangnya didominasi oleh layar sentuh, dan layar ini masih tetap bisa beroperasi meski kamera sedang berada dalam casing anti-air. Dimensinya ringkas, hanya 88 gram termasuk unit baterainya. Baterainya sendiri diperkirakan bisa bertahan selama 1 jam ketika dipakai untuk merekam video 4K.
Garmin Virb Ultra 30 saat ini telah dipasarkan seharga $500. Melihat canggihnya fitur-fitur yang ditawarkan, sepertinya GoPro punya banyak pekerjaan rumah untuk segera diselesaikan.
Sumber: Garmin.