Beredar kabar situs panduan restoran OpenRice telah menutup kantor perwakilannya di Indonesia sejak bulan Mei 2016 silam. Selanjutnya operasional layanan yang telah hadir dari tahun 2010 di Indonesia ini langsung diambil alih kantor pusat OpenRice yang berbasis di Hong Kong.
Dari pantauan DailySocial, hingga bulan Juli lalu kegiatan pertemuan dengan pecinta kuliner di restoran yang direkomendasikan, atau yang disebut juga dengan OpenRice Gathering, masih dilakukan tim OpenRice yang tampaknya masih memiliki beberapa karyawan perwakilan yang tersisa.
Kami mendengar sejumlah karyawan terpaksa dirumahkan karena penutupan kantor perwakilan ini. Hingga kini pihak OpenRice Indonesia enggan mengkonfirmasi dan memberikan klarifikasi terkait dengan penutupan kantor perwakilan OpenRice Indonesia, sementara DailySocial masih menunggu konfirmasi dari pihak kantor pusat OpenRice.
OpenRice Indonesia yang resmi hadir di Indonesia pada tahun 2010 silam, merupakan salah satu situs panduan restoran dan ulasan restoran pertama di Indonesia. Jauh sebelum hadirnya Zomato, Qraved, Pergikuliner, hingga Foody di Indonesia.
Kehadiran OpenRice sebagai situs terpercaya untuk rekomendasi restoran dan ulasan diperkuat dengan diluncurkannya OpenSnap pada tahun 2014, sebagai aplikasi mobile sosial berupa album foto pribadi tentang makanan dan restoran favorit pengguna yang bisa dibagikan secara umum.
Untuk mencapai target jumlah unduhan OpenSnap sebanyak empat juta unduhan, pada tahun 2014 lalu telah dialokasikan dana sekitar Rp 6.5 miliar untuk keperluan promosi ke delapan negara yang disasar. Hal tersebut membuktikan keseriusan OpenRice untuk menjadi situs panduan dan ulasan restoran unggulan di Indonesia.
Kerasnya persaingan layanan restoran listing di Indonesia
Salah satu penyebab ditutupnya OpenRice Indonesia bisa makin banyaknya layanan serupa, baik buatan lokal hingga asing, yang mengguncang industri restaurant listing di Indonesia. Zomato dengan kekuatan penuh resmi hadir di Indonesia November 2013 lalu menawarkan rekomendasi restoran dilengkapi dengan ulasan melalui situs dan aplikasi. Secara rutin Zomato yang diperkuat dengan teknologi terkini dan berbasis di India, kerap memperbarui tampilan situs, aplikasi yang bukan saja memudahkan pengguna untuk mengakses, namun juga menawarkan layanan lebih kepada pihak restoran.
Selain Zomato layanan lain yang juga turut meramaikan industri restaurant listing di Indonesia adalah Qraved dan Abraresto. Saat ini Qraved telah bertransformasi dari situs untuk layanan reservasi restoran, menjadi situs dan aplikasi rekomendasi restoran dilengkapi ulasan dari pengguna, dengan senjata unggulannya yaitu Qraved Journal, yang merupakan rangkuman artikel menarik untuk pecinta kuliner di Indonesia. Sementara itu Abraresto yang juga hadir pada tahun 2013 sebagai layanan rekomendasi dan reservasi restoran, terpaksa harus berhenti beroperasi karena gagal mendapatkan putaran pendanaan lanjutan.
Inovasi, pembaruan dan ciri khas merupakan kunci keberhasilan yang nampaknya mulai terlihat dari layanan seperti Zomato, Qraved hingga yang paling baru dan masih berusia satu tahun yaitu Foody. Situs dan aplikasi restaurant listing berbasis di Vietnam ini berencana untuk meluncurkan layanan on-demand delivery food service, yang terbilang cukup ideal dengan tren dan kebiasaan dari masyarakat di Indonesia.
Apakah nantinya Zomato, Qraved, Foody dan Pergikuliner pemain di layanan serupa bisa menunjukkan kelebihan masing-masing dan tentunya bisa bertahan di Indonesia?, kita lihat saja kiprah dari layanan rekomendasi dan ulasan restoran yang saat ini masih eksis di Indonesia.